Seorang Yahudi, Lubaid bin A’sham Menyihir Nabi Dengan Rambut dan Potongan Sisir

 Seorang Yahudi, Lubaid bin A’sham Menyihir Nabi Dengan Rambut dan Potongan Sisir

--

BABELPOS.ID.- Sihir itu memang ada.   Nabi Muhhamad SAW saja pernah jadi korban sihir oleh orang Yahudi bernama Lubaid bin A’sham.

Nabi Muhammad SAW pada saat itu berdoa kepada Allah SWT.  Lalu kemudian di-ruqyah Malaikat Jibril. Jibril datang membacakan ayat alquran. Setelah di ruqyah Nabi Muahammad SAW diperlihatkan oleh Allah SWT melalui mimpinya.

Dalam mimpinya Rasulullah SAW melihat buhulnya, yakni rambut dan potongan sisir beliau diambil oleh Lubab.

Buhul ini dimasukkan ke dalam sumur di sukunya dia.

Maka Nabi Muhamamad SAW keesokan harinya bangun, kemudian mengajak Zubair dan Sayyidina Ali RA.  Mereka membongkar sumur tersebut dan menemukan buhul itu lalu memusnakannya.

Kemudian Nabi SAW mengatakan kepada Aisyah. Wahai Aisyah Allah SWT telah menunjukkan kepada saya dimana Buhul itu.

Sesungguhnya Lubad telah mengikatnya di sebuah pohon yang sangat tua dan menyerupai kepala setan. Kemudian RAsulullah SAW membebaskannya. 

(dikutip dari Youtube @hijrahIndonesia. Kisah Orang Yahudi yang Menyihir Nabi-Ustadz Khalid Basalamah)  

Santet, Apa Pula?

Apa itu santet? Santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam. Biasanya santet sering dilakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain. 

Santet dapat dilakukan sendiri maupun dengan bantuan seorang dukun. Secara etimologi, santet berasal dari bahasa asing yang merupakan akronim dari frasa mesisan kanthet (biar terikut) atau mesisan benthet (biar retak). Mesisan kanthet, mantra magi kuning, sedangkan mesisan benthet, mantra magi merah.

Sebagian ulama berpandangan bahwa sihir itu tidak ada, yang ada hanyalah ilusi atau imajinasi yang dibuat penyihir. Ini tidak membahayakan kecuali jika penyihir itu menggunakan racun atau asap yang mencapai tubuh seseorang yang disihir untuk menyakitinya.

Pandangan tersebut, sebagaimana dijelaskan Syekh Mawlawi, adalah pandangan Abu Bakr al-Jassas yakni ulama Mazhab Hanafi, dan al-Baghawi, ulama bermazhab Syafi'i. Adapun dalilnya ialah ayat 116 Surat Al-Araf:

"Dia (Musa) menjawab, “Lemparkanlah (lebih dahulu)!” Maka setelah mereka melemparkan, mereka menyihir mata orang banyak dan menjadikan orang banyak itu takut, karena mereka memperlihatkan sihir yang hebat (menakjubkan)." Begitu pun dalam ayat lain: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: