Barongsai, Akulturasi Indonesia & Tiongkok?

Barongsai, Akulturasi Indonesia & Tiongkok?

Barongsai--

BARONGSAI adalah tarian tradisional Cina dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Sekelompok penari yang memakai kostum singa bergerak lincah penuh energi.

Seekor barongsai rata-rata berisi dua pemain laki-laki. Mereka memadukan gerakan gerakan tari dan kungfu yang identik dengan negeri tirai bambu.

Barongsai kerap dijumpai di perayaan Tahun Baru Imlek. Dibalik aksi memukai pemainnya, ternyata Barongsai punya kisah dan sejarah yang menarik untuk diketahui.

Tahukah kamu dari mana asal kata Barongsai tersebut dan bagaimana sejarah kemunculannya. Agar tidak semakin penasaran, simak informasinya berikut ini.

Asal Usul dan Sejarah Barongsai

Tarian tradisional yang satu ini merupakan kesenian dan kebudayaan masyarakat Tiongkok yang kerap dihadirkan untuk menambah semaraknya perayaan tahun baru Imlek.

Di negara asalnya sendiri, kesenian ini dikenal dengan istilah “Wu Shi”. Namun, secara internasional lebih populer dengan sebutan “Lion Dance”. 

Ternyata, istilah Barongsai berasal dari Indonesia yang dianggap sebagai cerminan akulturasi antara budaya China (Tiongkok) dan budaya Indonesia.

Istilah “Barong” merujuk pada kesenian di Indonesia, atau tepatnya kesenian boneka Bali yang para penarinya berada dalam kostum.

Sedangkan istilah “Sai” berasal dari bahasa Hokkian yang artinya adalah singa.

Tarian Lion Dance atau Wu Shi ini memperlihatkan bagaimana aksi singa yang dengan lincahnya memperagakan berbagai gerakan yang ekstrem.

Umumnya, tarian ini dimainkan oleh dua orang penari yang berada di dalam kostum mirip singa.

Pasalnya, sosok singa inilah yang berhasil menghalangi niat jahat Nian yang selalu berupaya menakut-nakuti masyarakat.

Hal tersebut membuat Nian sakit hati dan berniat untuk membalas dendam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: