Awas! Barcode Isi BBM, Bocor?

Awas! Barcode Isi BBM, Bocor?

--

Dikatakan, maksud pemerintah membatasi kuota BBM itu bisa dipahami.  

''Tapi kalau memang belum semua kendaraan memiliki barcode, jangan diterapkan dulu. Jangan barcode boleh, masukkan plat kendaraan boleh. Akibatnya bocor seperti ini. Pemilik asli tidak tahu kuotanya dipakai orang lain, pakai catat plat nopol. Artinya gak efektif juga kebijakan ini, masyarakat direpotkan, BBM bocor, pemerintah tetap rugi juga," imbuhnya.

"Saya minta Ombudsman meminta Pertamina membuka data pembelian BBM dengan plat nomor kendaraan saya. Karena semua data transaksi, lokasi, jam terekam di aplikasi My Pertamina itu, dan itu bisa mengungkap semua," tukasnya.

Tak hanya Ijal, Suhdi, Dosen Fakultas Teknik UBB juga beberapa kali mengalami hal serupa.

"Sudah tiga Minggu ini saya tidak dapat Pertalite. Saya tunjukkan barcode ke petugas SPBU, katanya sudah dipakai, jadi tidak bisa mengisi lagi," keluhnya.

Suhdi menduga kuotanya dipakai secara manual pihak tidak bertanggungjawab dengan memasukkan nomor polisi kendaraannya.

"Bingung juga kita, mau ngisi BBM tidak bisa terus, sudah dipakai orang lain," gusarnya.

Feri, warga Pemali mengalami hal yang sama. Ia sempat beberapa kali tidak bisa mengisi BBM karena sudah terpakai.

"Setelah saya protes ke SPBU, sekarang sudah tidak lagi," ujarnya.

Pertamina Akui Banyak Keluhan?

Di sisi lain, sales Branch Manager Pertamina 1 Babel, M. Angga Dexora, mengakui pihaknya menerima banyak keluhan serupa.

"Memang banyak dipakai orang lain, ada pihak yang dengan sengaja memantau plat kendaraan orang atau memfotonya, lalu ganti-ganti plat nomor saat mengisinya di SPBU," kata Angga kepada Babel Pos, Selasa (18/4).

Angga meminta masyarakat yang dirugikan melaporkan ke call center Pertamina di 135 untuk ditindaklanjuti.

"Kalau memang konsumen itu mau pakai full QR code biar tidak disalahgunakan, bisa kita kunci, jadi full barcode, tidak bisa membeli pakai plat nomor lagi. Silahkan hubungi 135," ujarnya.

Pertamina juga akan menindak jika ada pihak atau oknum SPBU yang bermain dalam penyalahgunaan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: