Menjaga Semangat Ramadhan
Rio Setiady- FOTO: Ilust babelpos.id-
IBADAH merupakan jembatan antara Rabb dengan hambanya, di mana semakin kokoh jembatan tersebut maka akan semakin berlimpahlah rahmat serta ampunan Allah SWT kepada hambanya.
Karena itu, sudah seharusnya kita senantiasa menjaga agar semangat beribadah dalam kondisi stabil. Tujuannya agar dapat merasakan kenikmatan dalam beribadah, sehingga akan memotivasi kita untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas beribadah.
Untuk menjaga semangat ibadah tetap stabil, maka yang pertama harus dilakukan adalah menjaga keikhlasan. “Menjaga keikhlasan dalam beribadah, sebagaimana kita berpuasa harapannya semata-mata karena perintah agama dengan mengharapkan ridha dari Allah SWT,” sebagaimana dalam QS Al-Bayyinah ayat 5.
Yang kedua, dengan bermujahadah atau bersungguh-sungguh dalam mengerjakan ibadah, mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan adanya kesungguhan dan keseriusan, seorang muslim akan berusaha menyingkirkan rintangan dan tantangan yang menghadang.
Bagi mereka yang bersungguh-sungguh, maka Allah akan berikan solusi dengan jalan yang tak disangka-sangka. Sebagaimana Allah firmankan dalam QS Al-’Ankabut ayat 69
Kemudian yang ketiga selalu melakukan introspeksi diri atau bermuhasabah, sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hasyr ayat 18. Kita harus evaluasi amalan kita, koreksi puasa kita, bacaan Al-Qur’an kita, sedekah dan ibadah-ibadah yang lain agar setiap waktu selalu meningkat, sehingga penyesalan yang terjadi pada Ramadhan yang lalu tidak terulang kembali.
Sedangkan yang ke empat dengan memperbanyak doa. Memanfaatkan waktu-waktu terbaik di bulan Ramadan, seperti saat sahur, saat menjelang berbuka, saat malam-malam Ramadhan, serta di sepuluh terakhir Ramadhan.
Karena itu Rasulullah menganjurkan kita untuk menggunakan waktu yang sangat-sangat istimewa ini untuk berdoa kepada Allah. Kemudian yang kelima dengan meningkatkan zikir dan taubat, dan sebaik-baik zikir yaitu istighfar. Rasulullah SAW kekasih Allah yang mendapatkan jaminan masuk surga selalu beristighfar setiap harinya.
Keenam yaitu, senantiasa berada dalam komunitas atau lingkungan orang-orang shalih. Menjaga semangat beribadah bersama dengan orang orang baik atau komunitas orang shalih. Karena lingkungan sangat menentukan dalam membentuk karakter seseorang
Marilah kita menjaga agar puasa Ramadan kita stabil bahkan terus meningkat intensitas ibadah dan Amaliah sunnah di dalamnya sehingga kita menjadi hamba yang bertakwa hingga di akhir Ramadan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: