Polisi Selidiki Video Korban Dugaan Begal di Kimak

Polisi Selidiki Video Korban Dugaan Begal di Kimak

Polisi menemui korban yang sedang menjalani perawatan.--

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Beredar video di media sosial terkait korban aksi begal di jalan dekat Desa Kimak Kecamatan Merawang pada Rabu (29/3) malam. Dalam video, korban merekam kondisi dirinya dengan tangan luka terbalut perban. 

Video yang berdurasi 45 detik belakangan diketahui merupakan korban atas nama Rizki Septiono warga Lubuk, Bangka Tengah yang tinggal di Desa Tua Tunu Kecamatan Gerunggang. Ia dalam video menceritakan kondisi dirinya usai menjadi korban begal.

Korban menyebutkan dirinya telah menjadi korban begal sehingga tangan kirinya hampir putus. Mobil yang dikendarainya mengalami kerusakan, namun video itu tanpa menunjukkan wajahnya.

Terkait video tersebut, Polres Bangka dan Polsek Merawang serta Polda Babel langsung melakukan penyelidikan. Pada Kamis (30/3) siang, akhirnya polisi berhasil menemukan identitas korban dan mendatangi kediaman korban di Desa Tua Tunu Kecamatan Gerunggang Kota Pangkalpinang. 

Di hadapan polisi korban menceritakan kejadian yang ia alami di mana saat itu korban yang menjadi sopir usai mengantarkan Rektor Universitas Muhammadiyah Babel, Fadillah Sabri. 

Kapolres Bangka AKBP Taufik Isya Noor melalui Kapolsek Merawang Iptu Teguh Widodo mengatakan usai dari mengantar Rektor Fadilah Sabri di Sungailiat, korban langsung beranjak pulang ke Pangkalpinang. 

Namun pada saat di Desa Merawang ada orang melambai seperti mau minta tumpangan. Korban kemudian berhenti dan bertanya terhadap orang tersebut yang menyatakan minta antar untuk menemui temannya di Desa Jurung. Merasa iba, korban pun memberi tumpangan. 

Setelah orang tersebut naik ke dalam mobil korban, saat berjalan 500 meter, penumpang yang ikut dalam mobil dengan ciri laki-laki tinggi 170 cm, menggunakan masker, topi dan jaket kulit hitam minta diturunkan tepat di sebuah tikungan perkuburan China Desa Jurung. 

Namun waktu mobil korban berhenti penumpang tersebut berusaha memegang dan mengancam korban dengan sebilah pisau. Korban juga melihat ada mobil Avanza hitam tanpa plat nomor yang sudah menunggu. Tak lama kemudian dua orang turun dari mobil sambil membawa celurit dan balok kayu. 

Korban sempat melawan saat dipaksa pelaku untuk menyerahkan barang-barang berharga miliknya. Ia pun mengaku akibat perlawanan itu mengakibatkan tangan kirinya terluka kena benda tajam. 

"Kami dari Polsek Merawang, Satreskrim Polres Bangka dan Polda Bangka Belitung masih melakukan penyelidikan terkait kasus ini. Kita juga sudah meminta keterangan awal dari korban, dan meminta keterangan saksi-saksi di lapangan," kata Iptu Teguh kepada wartawan, Kamis (30/3).(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: