DJPb: Kebijakan APBN 2023 Optimis dan Waspada

DJPb: Kebijakan APBN 2023 Optimis dan Waspada

Paparan perkembangan ekonomi dan fiskal regional Babel bulan Februari 2023, Selasa (22/3) --

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - APBN di awal tahun 2023 melanjutkan kinerja baik tahun 2022. Pemerintah optimis pemulihan ekonomi domestik khususnya di Bangka Belitung (Babel) semakin kuat, namun dampak perlambatan perekonomian global tetap harus diwaspadai. 

"Kebijakan APBN 2023 optimis dan waspada," ujar Kepala Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Babel, Edih Mulyadi dalam paparan perkembangan ekonomi dan fiskal regional Babel bulan Februari 2023, Selasa (22/3) kemarin. Turut hadir Staf Ahli Menteri Keuangan (Menkeu) bidang Penerimaan Negara Oza Olavia, serta Direktur Pengelola Kas Negara, Noor Faisal Achmad. 

Edih menjelaskan, realisasi APBN di Babel sampai dengan 28 Februari 2023 terjaga dengan baik, didorong dengan pendapatan negara yang tetap terjaga tumbuh. Realisasi Pendapatan Negara di wilayah Babel mencapai Rp465,94 M atau 13,57 persen dari target, tumbuh sebesar 23,92 persen (yoy), didorong oleh peningkatan realisasi penerimaan pajak. 

Perekonomian Babel sepanjang 2022 juga mengalami pertumbuhan sebesar 4,40 persen namun melambat dibandingkan tahun 2021 yang tumbuh sebesar 5,05 persen. Pertumbuhan ekonomi Babel ditopang oleh perbaikan kinerja Industri Pengolahan dari sisi lapangan usaha dan kinerja pengeluaran konsumsi rumah tangga serta Ekspor Barang dan Jasa dari sisi pengeluaran. 

Neraca Perdagangan Februari 2023 di Babel surplus USD 86.89 juta, naik 51,58 persen dibanding bulan sebelumnya, namun turun signifikan 71,21 persen dibanding bulan Februari 2022. Kinerja eskpor ditopang oleh ekspor non migas dengan komoditas utama berbasis sumber daya alam seperti Timah Murni Batangan, Produk Turunan CPO, Kaolin, Ikan, dan lada.

"Untuk kinerja Impor, Industri Pengolahan mendominasi devisa, yaitu 79,81 persen, dikontribusi oleh impor Reaktor Turbin dan Generator," ulasnya. 

Secara y-o-y, pada Februari 2023 Gabungan dua Kota di Babel mengalami inflasi sebesar 5,78 persen, sedangkan secara m-to-m mengalami Deflasi sebesar 0,30%. Terdapat tiga komoditas dengan andil inflasi terbesar, yaitu komoditas bensin, angkutan udara, dan Bahan Bakar Rumah Tangga. "Peran Pemerintah melalui TPID telah tercermin pada stabilnya inflasi," jelasnya. 

Realisasi Penerimaan Pajak mencapai Rp411,78 M atau 12,47 persen dari target, tumbuh 35,74 persen (yoy) disebabkan peningkatan aktivitas/transaksi ekonomi terutama pada sektor perdagangan; pembayaran bonus pada beberapa BUMN dan Perusahaan Swasta; dampak Kebijakan UU HPP (Kenaikan tarif PPN); dan pembayaran atas kegiatan/kontrak selama tahun 2022 yang dilaporkan melalui SPT Tahunan di tahun 2023. 

"Realisasi Penerimaan Bea dan Cukai mencapai Rp10,44 M atau 59,16 persen dari target, turun 69,92 persen (yoy). Terjadi penurunan Harga Referensi CPO dan Produk Turunannya dibanding bulan Februari 2022," paparnya. 

Realisasi PNBP berhasil mencapai Rp43,73 M atau 39,26 persen dari target, tumbuh sebesar 15,24% (yoy). Pertumbuhan tertinggi ada pada pos Kesehatan, Perlindungan Sosial, dan Keagamaan yang disebabkan oleh kenaikan PNBP Pendapatan Pelayanan Pertanahan di lingkup Kementerian ATR/BPN. "Realisasi Belanja Negara di Babel sampai dengan 28 Februari 2023 mencapai Rp1,37 T atau 14,02 perseb dari target, terkontrasksi sebesar 2,79 persen (yoy)," ulasnya. 

Realisasi Belanja K/L berhasil mencapai Rp283,63 M atau 10,34 persen dari pagu, tumbuh sebesar 32,58 persen (yoy). Belanja Pegawai tumbuh 5,13 persen (yoy) disebabkan kenaikan Pembayaran Gaji dan Tunjangan PPPK di lingkup BKKBN, Kemenag, RRI, TVRI, dan KKP. Belanja Barang tumbuh 81,37 persen (yoy) disebabkan adanya kenaikan Belanja Barang Non Operasional di lingkup Bawaslu dan KPU untuk Honorarium Panwaslu dan Pembentukan Badan Adhoc. Belanja modal tumbuh 73,59 persen (yoy) disebabkan adanya kenaikan Belanja Modal Gedung dan Bangunan, yaitu di lingkup PUPR untuk Pekerjaan Rumah Susun RSUD Ir. Soekarno (RSUD Provinsi). 

Realisasi Belanja TKD mencapai Rp1,08 T atau sebesar 15,46 persen dari pagu, terkontraksi sebesar 9,14 persen (yoy). DAU tersalurkan sebesar Rp809,04 M atau 19,54 persen dari pagu, terkontraksi sebesar 16,04 persen (yoy). DBH tersalurkan sebesar Rp148,67 M atau 15,54 persen dari pagu, tumbuh sebesar 59,61 persen (yoy). DAK Non Fisik tersalurkan sebesar Rp50,20 M atau 5,94 persen dari pagu, terkontraksi sebesar 40,40 persen (yoy). Belum ada penyaluran DAK Fisik dan Insentif Fiskal. Dana Desa tersalurkan sebesar Rp74,56 M atau 26,60 persen dari pagu, tumbuh sebesar 47,84 persen (yoy). 

Realisasi Pendapatan APBD di Babel sampai dengan 28 Februari 2023 sebesar Rp667,09 miliar atau 7,46 persen dari pagu, didominasi oleh komponen Pendapatan dari Dana Transfer (67,49 persen dari Total Pendapatan APBD). Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dana pusat masih menjadi faktor dominan untuk pendanaan pada Provinsi Babel. "Realisasi Belanja APBD di Babel sebesar Rp571,83 miliar atau 5,74 persen dari pagu, didominasi oleh komponen Belanja Operasi (83,09 persen dari Total Belanja APBD), sedangkan belanja Modal baru terealisasi 0,35 persen," tutupnya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: