Pendidikan Indonesia Tidak Bisa Sendiri!

Pendidikan Indonesia Tidak Bisa Sendiri!

Lili Liana, M.Pd , Dosen Sastra Inggris Universitas Bangka Belitung--

Oleh Lili Liana, M.Pd
Dosen Sastra Inggris 
Universitas Bangka Belitung

Pendidikan pada dasarnya adalah upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia supaya dapat menjadi manusia yang memiliki karakter dan dapat hidup mandiri. Pendidikan berperan besar untuk meningkatkan kemampuan manusia untuk menghadapi kehidupan yang akan mendatang. Selain meningkatkan dari segi akademik, pendidikan berperan dalam merubah karakter manusia kearah yang lebih baik. Karakter yang sesuai dengan norma agama dan norma sosial. 

Senada dengan hal itu pendidikan Indonesia mengedepankan pendidikan karakter. Dengan tujuan agar peserta didik dapat memiliki akhlak yang sesuai dengan norma agama dan sosial. Namun pada kenyataannya dunia pendidikan sedang diuji, dengan tindakan yang mencoreng wajah pendidikan Indonesia. Salah satunya dengan adanya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para peserta didik. Tidak berhenti disitu wajah pendidikan Indonesia diuji lagi dengan kenakalan remaja yang merundung remaja lainnya. Dua hal tersebut menjadi permasalahan yang sedang merundung pendidikan Indonesia.

Lantas apa yang salah dengan pendidikan Indonesia? Sedikit pertanyaan yang menggelitik dalam benak penulis. Namun dengan beberapa kejadian yang sedangkan hangat terjadi itu, penulis berpendapat “Bahwa pendidikan Indonesia tidak bisa berdiri sendiri untuk membenahi permasalahan yang sedang terjadi tersebut. Memerlukan rangkaian tangan yang bersatu agar hal tersebut tidak terjadi lagi dikemudian hari. Walaupun pendidikan Indonesia sedang gencarnya dengan Pendidikan Karakter”. 

Berangkat dari pemahaman pendidikan seperti dalam Undang-Undang Nomor 20, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sehubung dengan itu pendidikan karakter perlu dilakukan secara sadar, terencana dan menjadi tujuan bersama. Karena sekali lagi bahwa pendidikan Indonesia tidak bisa sendiri untuk membenahi permasalahan yang ada. Artinya di setiap sektor kehidupan perlu berpangku tangan untuk membenahi masalah yang semakin mengkhawatirkan. Sektor-sektor tersebut diantaranya orangtua, lingkungan, pemerintah. 

1. Orang tua

Orang tua atau keluarga merupakan langkah pertama yang harus dilakukan untuk membenahi hal di atas. Orangtua harus siap bekerja sama dengan sekolah untuk tujuan yang sama. Karena tidak sedikit orang tua yang enggan bekerja sama dengan sekolah mengenai kedisiplinan peserta didik. Hal tersebut akan menjadikan peserta didik merasa benar ketika melakukan kesalahan di sekolah, karena orangtua tidak mau bekerja sama dengan pihak sekolah.

2. Lingkungan

Tidak dipungkiri bahwa lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap karakter manusia dari zaman dulu sampai zaman yang akan datang. Baik tidaknya manusia akan terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Jika seseorang yang senantiasa berada pada lingkungan positif, sudah pasti seseorang tersebut akan menjadi orang yang positif. Sebaliknya jika seseorang sering bergaul dengan orang yang berprilaku negatif, maka sifatnya akan sulit untuk menjadi positif. 

Maka dari itu lingkungan perlu ikut andil dalam pendidikan karakter ini. Dengan menghadirkan kajian-kajian agama atau mengaktifkan karang taruna. Hal tersebut bisa dijadikan sarana untuk mendudukan gagasan yang sedang diusung oleh pendidikan Indonesia. 

3. Pemerintah

Pemerintah dalam hal ini yakni bidang yang menaungi atau bertanggung jawab dengan media tv dan media sosial. Karena media sosial menjadi lingkungan kedua yang harus dibenahi. Instagram, Twitter, Youtube serta acara televisi yang disajikan tidak sedikit jauh dari kata mendidik. 

Untuk itu pemerintah harus berperan aktif dalam meminimalisir tayangan-tayangan yang tidak sejalan dengan tujuan pendidikan Indonesia. Selain hal itu pemerintah perlu membuat terobosan agar konten yang tidak sesuai dengan tujuan penddidikan tidak bisa diakses oleh anak usia sekolah. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: