Kepala Kemenag Babel Terima Penghargaan Inovator Desa Sadar Zakat dan Wakaf Terbaik 2023 Tingkat Nasional

Kepala Kemenag Babel Terima Penghargaan Inovator Desa Sadar Zakat dan Wakaf Terbaik 2023 Tingkat Nasional

Kakanwil Kemenag Babel Tumiran Ganefo bersama penerima penghargaan dari Kemenag RI.--

BABELPOS.ID – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung, Tumiran Ganefo menerima penghargaan sebagai inovator zakat terbaik tingkat nasional tahun 2023. Pehargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Yaqut Cholil Qoumas disela-sela rangkaian pembukaan pelaksanaan Rapat Koordinasi Nasional Zakat di Jakarta, (19/02/2023).

Kanwil Kemenag Bangka Belitung berhasil mendapatkan penghargaan tersebut atas inovasinya dalam mendirikan Program Desa Sadar Zakat dan Wakaf.

Menag Yaqut, memang menyerahkan penghargaan inovator zakat terbaik tahun 2023 dalam 3 kategori.Yakni, Kategori Lembaga Pendukung Program Kampung Zakat, Kategori Lembaga Pendukung Program KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat dan Kategori Lembaga Nilai Audit Syariah Terbaik.

BACA JUGA:Kemenag Apresiasi Launching Wakaf Produktif dan Panen Raya Kelapa Sawit Desa Bedengung

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas WBP Kakanwil Harun Sulianto Sambangi Kanwil Kemenag Babel

Dalam kesempatan ini, Menag Yaqut juga ikut didampingi, Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin, dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf, Tarmizi.

Rakornas Zakat ini juga dibuka dan ditandai dengan menempelkan tangan ke layar monitor didampingi Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Tarmizi Tohor. Tampak hadir Irjen Kemenag, para stafsus dan staf ahli Menag.

Acara ini juga dihadiri 300 peserta yang berasal dari Baznas dan LAZ Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, 34 Kepala Bidang Penais Zawa, dan perwakilan poros zakat.

BACA JUGA:Kanwil Kemenag Babel Gelar Tasyakuran dan Nganggung Bersama

Dalam kesempatan ini, Menag juga meminta Bimas Islam Kementerian Agama bersama lembaga pengelola zakat untuk terus meningkatkan literasi zakat kepada umat dan masyarakat. Menurut dia, pengelolaan zakat juga harus dilakukan secara terintegrasi dengan tujuan nasional.

“Literasi zakat menjadi kunci dalam pengelolaan zakat nasional, karenanya perlu dilakukan perluasan jejaring dan peningkatan literasi zakat ke seluruh PTKIN, pesantren, madrasah hingga BUMN harus lebih massif dilakukan agar terintegrasi dengan tujuan nasional sebab tujuan akhir dalam pengelolaan zakat itu adalah kesejahteraan umat,” kata Menag.

BACA JUGA:Kanwil Kemenag Babel MoU dengan Tiga Perguruan Tinggi Negeri

Selain literasi, Menag menambahkan salah satu problem dari pengelolaan zakat itu di mana masyarakat masih banyak yang mentasarufkan zakat ke mustahiq secara mandiri atau langsung tanpa melibatkan lembaga zakat.

“Ini tantangan yang harus kita jawab bersama sebab dari 400 triliun potensi zakat yang ada kita baru mampu mengumpulkan sekitar 21 triliun. Lakukan terobosan literasi-literasi melalui digital,” kata Menag.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: