BPS Babel Umum LF Sensus 2022

BPS Babel Umum LF Sensus 2022

Badan Pusat Statistik--

BADAN Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung (Babel) mengumumkan hasil Long Form Sensus 2022, Senin (30/1) kemarin dengan beberapa indikator meliputi fertilitas, mortalitas, mobilitas, pendidikan, disabilitas dan perumahan.

Hadir memaparkan hasil LF Sensus2022 ini, Desiana selaku fungsional muda BPS Babel. Berdasarkan hasil pendataan tersebut, jumlah penduduk Babel pada Juni 2022 sebanyak 1,49 juta orang. "Penambahan jumlah penduduk tersebut sejalan dengan tingkat kelahiran sekitar 18,23 persen," jelasnya.

Hanya saja yang menjadi perhatian pada angka kematian ibu sebesar 198 per 100.000 kelahiran hidup. Dipaparkan Desiana, angka ini ternyatael lebih tinggi dari angka nasional yang sebesar 189 persen. Namun nomor dua terendah se-pulau Sumatera setelah Aceh.

"Angka Kematian Ibu atau mother mortality rate (MTR) ini baru pertama kali dirilis oleh BPS yang sebelumnya tidak ada data tersebut di BPS. Pada long form sensus penduduk 2020 atau selayang pandang indikator hasil sensus penduduk 2020 Angka Kematian Ibu Babel ini nomor dua terendah se-Sumatera setelah Aceh," tuturnya.

Ia menuturkan, faktor menyebabkan kematian ibu ini yakni angka penolong persalinan terakhir di fasilitas kesehatan, tingkat pendidikan ibu, angka perkawinan pertama dan angka kehamilan pertama perempuan. "Makanya tadi disampaikan angka kelahiran total pada usia 15-19 tahun itu trend menurun, itu menunjukkan sudah menuju perbaikan Angka Kematian Ibu di Babel," ucapnya.

Didampingi oleh Statisti Madya BPS Babel, Sri Hapsari, ia menambahkan, Papua merupakan provinsi dengan Angka Kematian Ibu tertinggi 565 persen, sedangkan DKI Jakarta merupakan provinsi dengan angka terendah 48 persen.

Kemudian angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) Babel sebesar 2,24 persen. Artinya dua anak yang dilahirkan perempuan di Babel selama masa reproduksinya. TFR adalah jumlah dari angka kelahiran hidup dan merupakan ringkasan ukuran dari tingkat fertilitas. Angka ini menggambarkan rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita selama masa reproduksinya.

"Hasil estimasi penghitungan TFR dengan metode Anak Kandung (Own Children Method). Fertilitas Babel menurun dalam dua dekade terakhir. Sensus Penduduk 2000 mencatat angka TFR sebesar 2,60 yang berarti seorang perempuan melahirkan sekitar 2-3 anak selama masa reproduksinya. Sementara Long Form SP2020 mencatat TFR sebesar 2,24 yang berarti hanya sekitar dua anak yang dilahirkan perempuan selama masa reproduksinya. Kondisi ini menunjukkan bahwa Babel menuju Replacement Level," paparnya.

Lalu ada Angka kematian bayi/Infant Mortality Rate (IMR). Disebutkan Desiana, di Babel mencapai 16,75 persen. Artinya terdapat 16-17 kematian bayi per 1.000 penduduk. Angka kematian bayi adalah kematian yang terjadi pada penduduk yang berumur 0-11 bulan (kurang dari 1 tahun). Dalam Rentang 22 Tahun (Periode 2000-2022). Penurunan Angka Kematian Bayi di Babel Hampir 68 persen selama periode satu dekade bonus demografi Babel.

"Angka Kematian Bayi menurun signifikan dari 53 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk 2000 menjadi sekitar 17 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form SP2020. Perbaikan sarana dan prasarana kesehatan serta meningkatnya kualitas hidup wanita di Babel membuat bayi semakin mampu bertahan hidup," jelasnya.

Angka kematian bayi di Babel paling tinggi sebesar 19,93 per 1000 kelahiran hidup berdasarkan Long Form SP2020 berada di Kabupaten Bangka Selatan (Basel). Sedangkan paling rendah berada di Kota Pangkalpinang yaitu 12,60 per 1000 kelahiran hidup.

Sedangkan Child Mortality Rate atau Angka Kematian Anak usia 1-4 Tahun tercatat sebesar 2,92 artinya terdapat sekitar 3 kematian anak usia 1-4 tahun diantara 1000 kelahiran hidup selama satu tahun. "Under 5 Mortality Rate (Angka Kematian Balita) sebesar 19,67 artinya setiap 1000 balita Babel, 19-20 diantaranya tidak berhasil mencapai umur tepat lima tahun," terangnya lagk.

Sementara angka migrasi seumur hidup Babel sebesar 15,39 persen. Artinya 15-16 orang penduduk di Babel merupakan migran seumur hidup atau lahir di luar Babel. Lalu pendidikan, hampir separuh penduduk milenial di Babel tamat sekolah menengah sederajat. Sedangkan indikator lrevalensi penyandang disabilitas di Babel untik penduduk usia 5 tahun ke atas sebesar 1,53 persen. "Terakhir indikator perumahan, 2 dari 5 rumah tangga di Babel menempati rumah yang memenuhi syarat ketahanan bangunan," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: