Alokasi APBN 2023 untuk Babel Naik Segini

Alokasi APBN 2023 untuk Babel Naik Segini

Penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2023, Selasa (6/12) yang diselenggarakan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaa (DJPb) Babel di kantor Gubernur.--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Alokasi dana APBN 2023 untuk dana transfer ke daerah di lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengalami peningkatan dari tahun 2022. Dan kabar baiknya, anggaran tranfer ke daerah ini tidak lagi tergerus pada penanganan pandemi Covid-19.

Ini terungkap pada penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Buku Alokasi Transfer ke Daerah (TKD) tahun anggaran 2023, Selasa (6/12) yang diselenggarakan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaa (DJPb) Babel di kantor Gubernur.

Total alokasi APBN 2023 secara keseluruhan berjumlah sebesar Rp9,7 Triliun dengan rincian Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp2,7 Triliun dan Transfer ke Daerah sebesar Rp7 Triliun. Meningkat dari 2022 dari alokasi sebesar Rp9,3 Triliun.

Peningkatan juga untuk dana transfer ke daerah dari alokasi 2022 sebesar Rp6,5 Triliun, atau naik Rp500 Miliar. Namun tidak untuk alokasi belanja pemerintah pusat yang di tahun 2022 dialokasi Rp2,8 kini mengalami penurunan sekitar Rp100 Miliar.

BACA JUGA:Serapan Anggaran Dana APBN Babel Tahun 2021 di Atas 90 Persen

BACA JUGA:APBD Pemprov. Kep. Babel Tahun Anggaran 2023 Disahkan

Penyerahan DIPA dan Buku TKD 2023 ini dihadiri oleh 19 pimpinan maupun perwakilan Kementerian/Lembaga dan 8 Pemerintah Daerah di Babel. Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda) Babel Naziarto yang mewakili Penjabat Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin.

Dalam kesempatan itu, Kepala Kanwil DJPb Babel Edih Mulyadi berharap alokasi APBN 2023 ini disertai sinergi dan sinkronisasi belanja pusat dan daerah terus dilakukan untuk mencapai sasaran pembangunan serta menghindari tumpang tindih dan duplikasi program.

Dijelaskan dia, APBN 2023 berfungsi sebagai instrumen untuk menjaga optimisme perekonomian nasional dengan kewaspadaan dalam menghadapi risiko global. Seperti yang diketahui perekonomian nasional saat ini dalam tren positif dan masih tumbuh kuat dengan pertumbuhan di atas 5 persen selama empat triwulan berturut-turut.

"Hal serupa dialami oleh Babel yang tetap tumbuh positif sebesar 4,51% di Triwulan III Tahun 2022. Kinerja perekonomian regional Babel khususnya ditopang oleh peningkatan harga timah dengan puncak tertinggi pada bulan Februari," jelasnya.

BACA JUGA:Tertinggi Nasional, Realisasi Pendapatan APBD Kep. Babel Capai 106,94 Persen

BACA JUGA:Pemprov Babel Ajukan APBD 2023 Senilai Rp 2,8 Triliun, Fokuskan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Meski para ekonom menyatakan Indonesia jauh dari risiko resesi, namun kewaspadaan tetap harus ada dalam menghadapi dinamika ekonomi tahun 2023. Tensi geopolitik dunia belum menunjukkan adanya perubahan yang signifikan. Sanksi ekonomi masih terus diberikan oleh negara Barat kepada Rusia yang berimbas buruk pada pasokan energi dunia.

"Risiko penyesuaian harga BBM masih akan tetap menghantui volatilitas inflasi dalam negeri. Selain itu, kondisi geopolitik saat ini juga menyebabkan permasalahan rantai pasokan makanan yang berpotensi pada krisis pangan," tutur Edih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: