Teken MoU dengan SMA/SMK, Bawaslu Pangkalpinang Ajak Pelajar Jadi Pemilih Cerdas

Teken MoU dengan SMA/SMK, Bawaslu Pangkalpinang Ajak Pelajar Jadi Pemilih Cerdas

--

"Untuk itu dengan adanya sosialiasi ini, minimal para pelajar yang akan menjadi pemilih pemula mengetahui apa sih haknya yakni hak untuk memilih dan ini harus menjadi perhatian kita semua terutama pihak sekolah. Kawal hak pilih ini, minimal mereka terdata di data kependudukan Pangkalpinang," pinta Ida. 

BACA JUGA: Vladimir Putin Dipastikan Tak Hadiri KTT G20 Bali, Ada Upaya Pembunuhan?

Seperti diketahui bersama, lanjut Ida, syarat pemilih pemula adalah berusia 17 tahun. Namun bagi yang belum berusia 17 tahun tapi sudah pernah kawin atau menikah, juga memiliki hak pilih. 

Dan para pemilih pemula ini, diakui Ida, menjadi ujung tombak bawaslu untuk melakukan pengawasan. Karena didalam tupoksi Bawaslu, tambahnya, terdapat pengawasan partisipatif dan ini diberikan kepada seluruh masyarakat.

"Makanya kita punya tagline Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakkan Keadilan Pemilu. 

BACA JUGA: Lion Air Maskapai Terburuk di Dunia versi Bounce

Artinya dalam melakukan penawasan bawaslu tidak bisa bekerja sendiri, karena SDM bawaslu tidak mencukupi.

Dengan adanya pengawasan partisipatif ini, maka seluruh masyarakat juga ikut mengawasi proses pemilu," jelas Ida. 

"Jadi rakyat mengawasi, tetapi yang menegakkan pemilu menjadi tugas bawaslu. Dan menegakkan pemilu ini, bukan hanya dalam tindakan hukum tapi mengawal hak pemilih pemula termasuk hak pilih kelompok yang termarginalkan," sambung Ida.

BACA JUGA: Mau Tawuran, Empat Remaja di Tamansari Ditangkap Polisi

Sementara Kepala SMAN 1 Pangkalpinang, Efri Santos S.Pd menyambut baik program Bawaslu ini yang melibatkan pihak sekolah dalam pemgawasan partisipatif pemilu serentak 2024 mendatang.

Menurutnya, program ini sejalan dengan program yang dicanangkan Mendikbud yakni kurikulum merdeka. 

"Kita ketahui bersama, untuk Provinsi Babel semua sekolah mulai dari tingkat SMA, SMK, SMP bahkan SD sudah menetapkan kurikulum merdeka, yang mana levelnya sudah sudah sampai pada kurikulum merdeka mandiri berubah.

BACA JUGA: Festival Pasir Padi, Ada Lomba Muket Perdana di Babel

Nah, dalam kurikulum ini ada tujuh proyek penguatan profil pelajar pancasila yakni gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, bhineka tunggal ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI dan kewirausahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: