Covid-19 Varian XBB Naik, Awas Terpapar, Ada 7 Ciri Gejala

Covid-19 Varian XBB Naik, Awas Terpapar, Ada 7 Ciri Gejala

--

Sementara di Bandara Internasional Jiangbei, Chongqing, terdapat 662 penerbangan (68 persen) yang batal. Lalu di Bandara Internasional Diwopu, Urumqi, Flight Master mencatat 482 penerbangan (98 persen) yang dibatalkan dan di Bandara Internasional Baita, Hohhot, ada 267 penerbangan (96 persen) batal.

Sejak terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di berbagai daerah di China, otoritas Kota Beijing memperketat upaya pencegahan dan pengendalian pandemi, termasuk terhadap kedatangan dari luar provinsi. 

BACA JUGA: Dirut PT Timah Tbk Kenalkan Program PUMK di Hadapan Ratusan Mahasiswa

"Karena situasi epidemi parah baru-baru ini, maka tes PCR dianjurkan dilakukan setiap hari mulai tanggal 7 hingga 11 November," demikian pesan singkat dari otoritas kesehatan Beijing. 

Ciri Varian XBB

Covid-19 varian XBB pertama kali muncul di Indonesia setelah seorang wanita dilaporkan positif pada 26 September.

Dia mengaku baru saja melakukan perjalanan dari Lombok. Pada 3 Oktober, dia kembali melakukan tes dan sudah dinyatakan sembuh.

Juru Bicara Covid-19, Reisa Broto Asmoro menyatakan bahwa XBB merupakan mutasi dari varian-varian yang ada sehingga tingkat fatalitasnya pun lebih rendah sebagaimana dikutip Disway.id dari Antara.

Dari penelitian yang dilakukan pemerintah, kebanyakan pasien positif Covid-19 varian XBB mengeluhkan gejala seperti batuk, hidung berair, demam, kelelahan, sakit kepala, nyeri persendian dan merasakan kedinginan.

Menurut Reisa, varian XBB ini menyerang sistem pernafasan bagian atas sehingga biasanya membuat orang yang terpapar merasakan mual dan muntah-muntah.

Selain itu, orang yang terpapar pun biasanya mengalami kesulitan untuk bernafas.

Meski, tingkat fatalitasnya rendah, Covid-19 varian XBB disebut memiliki karakter unik yaitu transmisinya yang sangat cepat. 

Sang dokter mengingatkan bahwa tingkat fatalitas rendah tidak membuat masyarakat menganggap remeh varian tersebut karena dapat berakibat pada meningkatnya tingkat fatalitas serta terpenuhinya ketersediaan tempat tidur di fasilitas kesehatan yang ada.

“Meski gejalanya tidak parah, kita tetap harus meningkatkan imunitas. Dengan begitu, kita akan lebih tahan dari terpapar virus,” ujar Reisa.

Dia meminta masyarakat untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: