53.241 Honorer Guru Di-Prank?
Nunuk Suryani - Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek)- FOTO: Ilust babelpos.id-
“Tolong Pak, perhatikan kami P1 yang sudah lulus passing grade, tetapi tidak dapat formasi. Tuntaskan kami semua yang sudah lulus passing grade tahun lalu. Sudah setahun kami menunggu penempatan ini,” tulis Ata Nawang. Renat Hascaryo Adi menulis curhatan senada.
BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022, Guru dan Nakes, Anas: Tenaga Teknis, Sabar....
Dia menilai petinggi pendidikan telah mempermainkan para guru lulus PG yang masuk P1. “Selesaikan semua guru lulus PG P1 tahun ini. Banyak sekali guru dipermainkan seperti ini oleh petinggi pendidikan di Indonesia.
Dampaknya guru swasta yang sudah dikeluarkan dari sekolah karena mengikuti PPPK dan posisi belum mendapatkan penempatan. Tegakkan keadilan sosial,” tulus Renat. “Beri kami kepastian! Tolong perjuangkan hak kami!,” begitu penggalan kalimat harapan dari Diyani Prihantari. Nink's SR lain lagi.
Dia mengaku sebagai guru SMP yang sudah lama mengabdi, lulus PG PPPK 2021, tetapi tidak mendapatkan formasi.
BACA JUGA: Formasi PPPK 2022, Habis?
Sementara, bekas muridnya sudah ada yang menjadi ASN. Sungguh pilu. Attyn Hartini menulis, dirinya sudah 15 tahun menjadi guru honorer, tidak lolos karena terkendala formasi yang tidak tersedia.
Warganet bernama Fitriana Anggar Kusuma menyebut guru lulus PG tidak mendapat formasi sebagai korban prank nasional. Dia mengajak rekannya yang senasib untuk menangis bersama.
“Mari kita (guru lulus PG PPPK 2021, red) sama-sama menangis kena prank nasional khusunya Provinsi Jatim, luar biasa begitu minimnya formasi Provinsi Jatim, sungguh luar biasa.” “Prank Nasional,” dua kata dari waganet menyebut dirinya Jhe Ramone, sembari menyertakan emoji menangis 8 biji.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: jpnn.com