Deltacorn Sudah Ditemukan 668 Kasus, Omicron BA.2 Menggeliat

Deltacorn Sudah Ditemukan 668 Kasus, Omicron BA.2 Menggeliat

--

VIRUS Covid-19 subvarian Omicron BA.2 mulai menggeliat, virus yang sering disebut sebagai Omicron siluman ini bisa berpotensi menyebabkan lonjakan baru kasus Covid-19.

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta semua pihak waspada dan tetap menggunakan prokes untuk virus yang sering disebut sebagai Omicron siluman itu.

BACA JUGA: Stop Eksport Timah, Apa Siap? Jujurlah

"Kita harus mengantisipasi penyebaran BA.2 Omicron. Subvarian virus ini telah menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara, termasuk yang saat ini terjadi di Hongkong,” ujar Puan, Kamis 17 Maret 2022.

Per 15 Maret 2022, Indonesia telah menemukan 668 kasus Covid-19 akibat penularan subvarian Omicron BA.2. Puan mengingatkan pemerintah agar mengantisipasi berbagai skenario yang mungkin terjadi akibat virus Omicron siluman.

“Pastikan seluruh infrastruktur kesehatan siap. Jangan ada celah dalam penanganan Covid-19. Termasuk terus mengkaji berbagai kebijakan terkait pandemi,” ucap perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.

BACA JUGA: ABK Rahmat Setia Ditemukan Tewas Tenggelam di Perairan Pangkalbalam

Puan menyebut, para pakar sudah mengingatkan pentingnya jangkar pengamanan untuk menghambat penyebaran Covid-19, termasuk Omicron BA.2. Ia mengatakan, kerja sama dari seluruh elemen dapat membantu agar virus ini tidak terus berkembang.

“Tingkatkan skrining. Pelaksanaan 3T khususnya tracing harus makin diupayakan dengan maksimal. Karena dengan tracing yang baik, penyebaran virus dapat diperkecil,” jelas Puan.

“Skrining yang baik akan melindungi saudara-saudara kita yang masuk dalam kategori rawan, seperti lansia, anak-anak dan kelompok komorbid,” tambahnya.

BACA JUGA: Karena Hutang dan Asmara, Pria Ini Ditemukan Tewas Tergantung

Mantan Menko PMK ini menambahkan, pemerintah juga harus meningkatkan cakupan vaksinasi, baik vaksin primer maupun booster. Puan mendorong kerja sama instansi/lembaga dan kelompok atau organisasi masyarakat untuk membantu pemerintah dengan menyelenggarakan vaksinasi massal.

“Teman-teman dari TNI/Polri juga bisa membantu memberi pelayanan vaksinasi door to door untuk mereka yang tidak bisa datang ke pusat layanan vaksin. Masyarakat harus dilindungi vaksinasi agar imunitas semakin lebih banyak terbentuk,” paparnya.

Puan pun mengatakan, peran serta masyarakat dalam mengatasi penyebaran virus juga sangat penting. Ia mengingatkan agar masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: