Warga Air Nyatoh Tolak 320.000 Bala dengan Rebo Kasan

Warga Air Nyatoh Tolak 320.000 Bala dengan Rebo Kasan

Prosesi Rebo Kasan di Desa Air Nyatoh.--

BABELPOS.ID, SIMPANGTERITIP - Dipercayai dijauhkan dari marabahaya, masyarakat pesisir Desa Air Nyatoh, Kecamatan Simpang Teritip, Kabupaten Bangka Barat, menggelar tradisi Rebo Kasan, Rabu (21/9/22).

Bertempat di Pantai Ketapang, Desa Air Nyatoh, ratusan masyarakat serta pemerintah daerah maupun desa juga ikut dalam tradisi ini.

BACA JUGA:Perang Ketupat Jadi Daya Tarik Wisata, PT Timah Komitmen Dukung Pelestarian Tradisi

Diketahui, Tradisi Rebo Kasan ini digelar setiap akhir Rabu Bulan Safar. Tradisi ini dimulai dengan tarian adat setempat hingga prosesi menarik ketupat lepas atau menarik ketupat bala sebagai puncak tradisi.

Salah satu warga, Januari (25) menyampaikan, tradisi Rebo Kasan ini merupakan ritual tolak bala (musibah) bagi masyarakat nelayan agar selama aktivitas melaut dijauhkan dari marabahaya.

"Ada 320.000 bala yang ada di sini, bala itu digambarkan dalam ketupat. Nah, ketupat yang ada di bala tadi sudah direndam dengan air yang sudah dirajah (dijampi) oleh tetua adat di sini. Setelah itu bersama-sama ketupat tadi ditarik atau dilepas, filosofinya itu agar dijauhkan dari bala atau bahaya," ujar Januari. 

BACA JUGA:Wagub Bawa Tanah dari Bukit Menumbing dan Air Bukit Mangkol untuk IKN Nusantara

Januari menyebutkan selain dijauhkan dari marabahaya tradisi ini juga diharapkan hasil laut masyarakat nelayan Air Nyatoh dapat melimpah ruah. 

"Disini kan masyarakat pesisir atau pekerjaanya nelayan, selain selama ke laut dijauhkan dari bahaya, ini juga untuk mengharapkan hasil laut yang banyak," ungkapnya.

BACA JUGA:Sekitar 2 Ribu Orang Kunjungi Wisata Bukit Menumbing dan Batu Rakit

Sementara, Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming, meminta tradisi Rebo Kasan ini dapat terus dilestarikan, sebab menurutnya tradisi ini bisa menjadi potensi wisata Desa Air Nyatoh. 

"Pantai Ketapang di Desa Air Nyatoh ini merupakan aset kepariwisataan Bangka Barat. Pantai Ketapang ini harus dijaga, karena mayoritas masyarakat disini sangat bergantung dengan hasil laut. Selain itu adat istiadat yang sudah ada ini dijadikan aset budaya yang harus dipertahankan dan ditingkatkan," pungkasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: