Film Ketangen Disutradarai Silo Sandro, Raih 5 Penghargaan Diajang FFL 2022

Film Ketangen Disutradarai Silo Sandro, Raih 5 Penghargaan Diajang FFL 2022

BABELPOS.ID, MUNTOK - Film pendek berdurasi 14 menit 59 detik yang berjudul Ketangen disutradarai Silo Sandro bersama Dewan Kesenian Bangka Barat meraih 5 penghargaan di ajang  Festival Film Lampung (FFL) 2022.

Film yang menceritakan seorang kasih sayang ibu kepada anak itu, memenangkan nominasi film terbaik, pemeran pria terbaik, penata kamera terbaik, editing terbaik dan sutradara film terbaik. 

Diketahui, Film Ketangen masuk di 7 dari 14 nominasi FFL 2022 yang dikuti sebanyak 252 karya seluruh Indonesia. 

Silo menceritakan bahwa karya film yang dibuatnya pada tahun 2019 tersebut mengangkat tentang kehidupan seorang ibu yang sayang pada anaknya dan ingin membelikan sepeda untuk sang anak.

Namun, ketika sedang mengumpulkan uang, anaknya meninggal dunia yang disebabkan bencana banjir.

"Tadinya mau beliin sepeda anaknya sebelum uangnya terkumpul ninggal karena gara-gara banjir di Muntok, uangnya untuk membelikan sepeda anaknya dikumpulin akhirnya jadi malahan mereklamasi lahan tambang timah," terangnya.

Silo menyebutkan mereklamasi lahan tambang timah yang dilakukan oleh ibunya, supaya hal serupa tidak terjadi lagi.

"Supaya tidak terjadi bencana alam, yang sebenarnya ulah kita sendiri bukan karena bencana alam yang memang alam, yang akhirnya bencana alam banjir biar enggak ada korban jiwa lagi," jelasnya.

Ia juga mengatakan lokasi produksi film Ketangen semuanya berada di Muntok,

serta para talent dan tim produksi film didominasi berasal dari Muntok.

"Kalau talent warga Muntok semua, untuk di produksi ada beberapa kawan dari Palembang dan Jakarta. Karena kita tak seluruh tim produksi dari luar (daerah), kami merasa kawan kawan di Muntok berpotensi untuk bantu garap film, tapi untuk talent sendiri semua dari Muntok. Lama produksi film sekitar 4 bulan, dari pra produksi hingga proses editing," bebernya.

Terpisah itu, Silo menceritakan dalam menggarap Film Ketangen dirinya sempat menjual kamera, karena kekurangan budget.

"Saat produksi karena memang sempat kurang budget jadi kemarin sempat jual kamera untuk nambah duit produksi. Namanya kita berkarya memang fashion kita disitu kita puas dengan hasil kita, jadi tidak masalah," ucapnya.

Silo berharap kedepan anak-anak Bangka Belitung khususnya Bangka Barat dapat memiliki karya film yang dapat berkancah di perfilman nasional, bukan membuat karya yang asal jadi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: