Pantiau Pipiet, Makanan Khas Bangka yang Menggugah Selera

Pantiau Pipiet, Makanan Khas Bangka yang Menggugah Selera

Dirinya juga terus melakukan inovasi dengan menjual pantiau dalam beberapa kemasan seperti kemasan setengah kilo, satu kilo dan pantiau yang lengkap dengan bumbu ikannya.

Tak hanya itu, pantiau yang merupakan makanan basah tidak tahan lama. Sehingga dirinya kesulitan jika menerima pesenan dari luar daerah. Saat ini, Ia bisa menggunakan sistem vakum untuk dikirim ke luar pulau Bangka namun itupun tak bisa bertahan lama paling hanya 4-5 hari. 

Peminat pantiaunya kian meningkat, sehingga dirinya merasa perlu untuk menambah wilayah jangkauan pemasaran. Namun saat itu dirinya masih terkendala modal. 

Akhirnya, pada tahun 2019 dirinya menjadi mitra binaan PT Timah Tbk dan mendapatkan suntikan modal untuk bisa mengembangkan usahanya. 

"Tadinya saya hanya fokus di Sungailiat saja karena tidak ada kendaraan kalau mau ke pangkalpinang untuk nganter pantiau ini. Akhirnya setelah dapat modal dari PT Timah Tbk saya beli kendaraan dan sekarang saya bisa memasarkan produk ke pasar-pasar di Pangkalpinang," ucapnya. 

Selain menambah kendaraan, dari modal tersebut dirinya memiliki mesin penggiling beras yang lebih besar dan mesin penggiling ikan. Sehingga bisa memudahkan pekerjaan.

Saat ini dirinya memproduksi sekitar 250 kg pantiau setiap harinya dengan dibantu delapan tenaga kerjanya. Ratusan kilogram pantiau ini dijual ke pasar-pasar di Sungailiat dan Pangkalpinang. Selain itu, dirinya juga memiliki puluhan reseller yang ikut menjual pantiau produknya.

"Kalau hari biasa sekitar 250 kg perhari, tapi kalau puasa dan jelang lebaran itu bisa sampai 600 kg/hari. Kalau untuk bumbu ikan itu sendiri sekitar 15 kg perminggu. Karena memang lebih banyak pantiau yang kiloan orang beli karena biasanya orang buat sendiri bumbunya. Dan biasanya pantiau ini buat dijual kembali seperti di warung-warung," sebutnya. 

Semenjak menjadi mitra binaan PT Timah Tbk banyak sekali manfaat yang bisa dirasakannya, selain menambah wilayah pemasaran, omsetnya pun bertambah. 

"Awalnya hanya 160 kg karena hanya di Sungailiat sekarang bisa lebih 250 kg. Pantiau dipasarkan di pasar-pasar Pangkalpinang seperti pasar pembangunan, pasar kampung asem, pasar pagi dan pasar air itam," sebutnya. 

Sedangkan di Sungailiat dirinya pantiaunya dijual di Pasar Higenis, Pasar Betuah, Pasar Kite Sungailiat dan Pasar Kenanga. 

Ia bercita-cita kedepannya bisa mengembangkan pantiau kering sehingga bisa dijual ke berbagai daerah. 

"Cita-cita saya itu bagiamana pantiau ini bisa kering jadi lebih tahan lama dan bisa dijual ke berbagai daerah," ucapnya.

Dengan meningkatnya pemasaran pantiaunya, ia tak menampik bahwa omsetnya juga tembus puluhan hingga ratusan juta perbulan dari usaha yang dijalankannya. 

Dirinya bersyukur bisa menjadi mitra binaan PT Timah Tbk, selain bisa mengembangkan usahanya, dirinya juga dibina melalui kegiatan pelatihan yang diselenggarakan perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: