Ramah Tamah Diakhir Masa Jabatannya

Ramah Tamah Diakhir Masa Jabatannya

Pesan lain juga disampaikannya, dipenghujung waktu kepemimpinannya yang tinggal menghitung hari, jika ada riak-riak sedikit, musibah sedikit, pesannya kepada semua pihak bahwa itu merupakan sesuatu hal yang wajar, karena kesalahan pasti ada pada diri manusia dan berharap agar kesalahan itu tidak terjadi lagi dikemudian hari. 

\"Insya Allah, jika Allah berkenan, saya dan pak fatah mohon doanya selalu diberi kekuatan dan kesehatan, insya Allah akan kembali lagi. Karena masih banyak hal yang perlu kita perjuangkan,\" harapnya.

Tak lupa dirinya menyapa sang istri yang menemaninya bersama Wakil Gubernur di atas podium, baginya sang istri Melati adalah sosok yang selama ini membuat dirinya kuat dalam segala hal. Terima kasih juga diungkapkan kepada istri yang sudah banyak mendampinginya.

\"Sulit mencari orang seperti beliau. Makanya saya tidak mau ganti-ganti,\" guraunya.

\"Saya bangga dengan istri saya, pak abdul fatah beserta istri, mereka bertiga kuat mendukung pekerjaan saya, dan hampir tak berdaya saya jika mereka tidak membantu. kami saling menguatkan,\" ucapnya mendalam.

\"Terima kasih kawan-kawan. Selamat bekerja demi Babel lebih baik lagi dan bantu Plt kita untuk menjadikan Bangka Belitung yang lebih sukses lagi dan menjadi daerah yang lebih membanggakan,\" tutupnya

Kami Bersama, Mataharinya Satu

Sementara, pada kesempatan ini Wagub Abdul Fatah mengatakan kesempatan memimpin yang diberikan kepada mereka berdua ini sangat baik, mengingat kehadiran mereka di Pemprov Babel pada 2017 lalu, ditengah ASN dan Forkopimda dan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat di Babel ini dikatakannya bersatu.

\"Yang jelas, alam semesta hanya ada satu mataharinya, begitu juga kami berdua juga hanya satu mataharinya,\" tegasnya.

Dari apa yang telah dilakukan, dirinya menyampaikan seperti peribahasa tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu, dirinya mengingatkan bahwa antara manusia dan manusia lainnya pasti ada perbedaan.

\"Kesempurnaan tidak ada pada manusia, tetapi milik Allah SWT. Jika ada kekurangan-kekurangan, itu karena kami anak manusia,\" ungkapnya.

Ia menggambarkan seorang Erzaldi Rosman, yang juga merupakan seorang orator.

\"Kalau sudah ada maunya harus jadi segera. Tidak ada kata tidak bisa, harus bisa. Ini adalah kata kunci dari seorang Erzaldi Rosman,\" ungkapnya diiringi tepuk tangan para tamu.

\"Semoga diakhir ini, dibukakan pintu maaf dan kami tutup. Sampai berjumpa kembali,\" tutupnya

Penulis : Nona
Foto : Iyas Zi
Editor : Budi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: