Terungkap Dalam Rekonstruksi, Martin yang Pertama Memukul Kepala Adityawarman Saat Ngobrol dengan Pelaku Hasan

Terungkap Dalam Rekonstruksi, Martin yang Pertama Memukul Kepala Adityawarman Saat Ngobrol dengan Pelaku Hasan

Pelaku Martin alias Akmal saat melakukan rekonstruksi di kebun korban Adityawarman. --Foto Reza

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Kasubdit 3 Jatanras Ditkrimum Polda Bangka Belitung, Kombes, Faisal mengatakan ada 26 adegan dalam rekonstruksi pembunuhan wartawan Adityawarman. Adegan pembunuhan sendiri terjadi pada rekonstruksi nomor 11. Saat itu korban Adityawarman sedang duduk dan ngobrol bersama Hasan Basri. Lalu, Martin alias Akmal memukul kepala korban dari belakang hingga tersungkur.

"Pembunuhan sendiri terjadi pada saat rekonstruksi adegan nomor 11. Saat itu posisi korban lagi ngobrol dengan tersangka Hasan Basri, lalu Martin memukul korban dari belakang dengan kayu balok. Sebanyak 2 kali sehingga korban tersungkur,” kata Faisal usai berlangsungnya rekonstruksi di pondok kebun Air Kepala Tujuh milik korban.

Korban lalu ditarik dan dipukul lagi oleh Hasan Basri sebanyak 2 kali juga di bagian belakang. “Adegan inilah dimulainya terjadi pembunuhan terhadap korban itu,” tegasnya. Lalu korban diseret dan dimasukan ke dalam sumur itu. 

“Alhamdulillah proses kegiatan berjalan lancar dan baik dengan didukung oleh pihak keluarga. Seluruh rangkaian penyidikan sudah kami jalankan. Tinggal selanjutnya berkas perkara akan kita limpahkan ke penuntut umum atau tahap satu,” ucapnya. 

BACA JUGA:Rekonstruksi di Lokasi, 2 Pelaku Peragakan Cara Membunuh Wartawan Adityawarman

BACA JUGA:Polda Cuma 5 Menit Pajang Pelaku Pembunuhan Wartawan Adityawarman

Kabid humas Kombes Fauzan Syukmawansyah membenarkan adanya rekonstruksi tersebut. Menurutnya rekonstruksi salah satunya guna menyesuaikan antara fakta penyidikan yang sudah berlangsung selama ini.

“Dari keterangan para pelaku dan bukti-bukti di lapangan apakah berkesesuaian. Nanti akan bisa terungkap di lapangan ya,” kata Fauzan.  


Tersangka Hasan digiring polisi saat rekonstruksi. --Foto Reza

Dari gelaran jumpa pers lalu polisi mengklaim pembunuhan tersebut  bermotif adalah ekonomi. Para pelaku kecanduan dengan judi online. "Ini pengakuan para pelaku karena ekonomi. Judi online itu," kata Dirkrimum Arvan.

Menguatkan motif tersebut dikatakan Arvan, di antaranya barang bukti berupa mobil milik korban yang sudah dijual para pelaku. "Memperkuat adanya motif ini mobil sudah dijual pelaku dengan memperoleh DP. Pelaku menghubungi calon pembeli dan sudah DP Rp1,2 juta," sebutnya. 

Adapun calon pembeli tersebut disebutnya berada di luar Bangka Belitung. Identitasnya sudah diperoleh. "Jadi calon pembelinya di luar, bukan di Bangka. Tapi mobilnya masih di Martin saat itu," ungkapnya.

Terkait dengan modus kejahatanya, dikatakannya, para pelaku sudah merencanakan seminggu sebelum eksekusi. "Para pelaku masing-masing 2 kali pakai kayu balok memukul di bagian kepala korban. Sehingga korban mengalami luka parah di bagian kepala  dan meninggal," ujarnya. 

Korban kemudian ditenggelamkan di dalam sumur bersama barang bukti balok dan kursi batu. Kursi batu tersebut untuk menenggelamkan jasad korban. Sekaligus untuk menghilangkan jejak. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait