BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Menyambut Peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2025, Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kepulauan Bangka Belitung, KH. Masmuni Nahatma, menegaskan komitmen NU untuk terus berkontribusi secara sosial dan pendidikan bagi bangsa dan negara.
BACA JUGA:Rayakan HUT ke-61, Golkar Bangka Gelar Tebus Murah Sembako, Paket Beras, Gula, Minyak Cuma 61 Ribu
Masmuni, yang juga menjabat Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, menyatakan bahwa membangun dan mendidik sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, berakhlak mulia sesuai tuntunan Al-Qur'an dan Al-Hadist melalui pondok pesantren (ponpes) merupakan tugas yang tak pernah usai bagi NU.
"Kita akan terus jalan, tidak ada yang berhenti, pondok-pondok pesantren NU tetap eksis di tengah kondisi apapun walau dengan segala keterbatasannya," ujar Masmuni.
BACA JUGA:Anak Bawah Umur Terlibat Narkoba di Bangka Barat
Mantan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bangka Belitung ini menambahkan bahwa NU di Bangka Belitung akan terus memberikan kontribusi pemikiran terbaiknya bagi pembangunan kualitas SDM dan umat.
Peringatan Hari Santri Nasional, yang rutin diselenggarakan setiap 22 Oktober, dimaknai oleh PWNU Babel dengan menggelar berbagai kegiatan untuk membersamai kader-kader bangsa agar terus bertumbuh dan peduli dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
"Hari santri tentu bukan hanya sebagai rutinitas ceremonial tahunan, tetapi juga harus ikut menguatkan dirinya pada sisi ilmu pengetahuan, pada sisi akhlak, mentalitas, dan tentu pada sisi semangat hidup sebagai hamba di dalam menjalankan perintah-perintah Allah Swt dan mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah saw sebagai hal yang paling pokok," tegas Masmuni, ditemui disela-sela Kegiatan Halaqoh, Edukasi dan Ziarah Religius di Taman Makam Pahlwan Pawitralaya Pangkalanbaru Bangka Tengah baru-baru ini.
Menanggapi rencana APBN untuk Ponpes, Kiyai Muni menilai hal tersebut justru harus dihadapi dengan kontribusi dan solusi yang tepat.
Ia mencontohkan, peristiwa robohnya mushola tiga lantai di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur, pada 29 September 2025, mendorong pemerintah untuk memikirkan ulang penataan pesantren secara fisik.
Dalam konteks inilah, Masmuni menyambut baik rencana pemerintah untuk menyalurkan atau menyelipkan APBN bagi pembangunan fisik pesantren.
BACA JUGA:Piala Bupati Bulutangkis Basel Banjir Peserta, Wabup Debby: Ajang Pembinaan Jelang Porprov 2026
"Dalam konteks isu kekenian bahkan terdengar bahwa pemerintah berencana memang akan menyelipkan, mengalirkan APBN-nya untuk pembangunan pesantren," katanya.