Gubernur juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Ia menyebutkan, selain dinas teknis, pihak TNI-Polri, BUMD, bahkan pelaku usaha akan dilibatkan dalam skema pertanian terpadu.
“Kalau ada kekurangan, baik di benih, alat pertanian, atau pengairan, akan kita evaluasi bersama.
Yang penting, semangat petani jangan sampai hilang,” kata Gubernur.
Sementara itu, Bupati Belitung Timur Kamarudin Muten yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, menilai keberhasilan ini sebagai langkah awal yang perlu terus dikawal dan diperluas.
BACA JUGA:Bangun Kepedulian Lingkungan Sejak Dini, PT Timah Dukung SDN 1 Pemali Jadi Sekolah Adiwiyata Mandiri
“Ini awal yang bagus. Kalau sekarang baru Damar dan Simpang Besar, kita harap ke depan bisa merambah ke seluruh kecamatan di Beltim, keberlanjutan pangan daerah,” ujar Kamarudin.
Dukungan juga datang dari Danrem 045/Garuda Jaya, Brigjen TNI Safta Feryansyah.
Menurutnya, panen raya seperti ini adalah bagian dari kerja bersama antara petani, pemerintah, dan TNI dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
BACA JUGA:Dikepung Ratusan Relawan Rato-Ramadian, KPU Bangka Tegaskan Tak Pernah Nyatakan Ijazah Rato Palsu
“Kami dari awal sudah mendampingi. Evaluasi tentu diperlukan, terutama untuk peningkatan hasil.
Ada beberapa program dari kementerian yang akan mendukung pertanian.
Targetnya, petani bisa tiga kali tanam dalam setahun dan hasilnya meningkat,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Belitung Timur, Heryanto, memaparkan bahwa penanaman padi di lahan seluas 5 hektare ini dimulai pada akhir Maret hingga April lalu.
Produktivitas saat ini berada di kisaran 3,5 ton gabah kering per hektare atau setara 2,5 ton beras.