Angka ini, menurut pria kelahiran 30 Oktober 1974 itu, jauh dari jumlah 1 juta PPPK guru yang dijanjikan Mas Nadiem.
Selain itu, terdapat 193 ribu lebih guru honorer yang lulus passing grade seleksi PPPK 2021 tidak mendapatkan formasi. Sungguh lucu. Melakukan rekrutmen, tetapi ternyata tidak tersedia lowongan.
"Bagaimana ini Mas Nadiem, ada banyak guru honorer merasa dibohongi Anda," kata politikus Fraksi Gerindra dapil Gorontalo ini saat raker kala itu.
Sebenarnya, Elnino merupakan penanya terakhir pada raker tersebut. Namun, Nadiem sengaja langsung menjawab.
"Ini pertanyaan Bapak dari Gorontalo kayaknya paling seru, makanya, saya jawab duluan," ujar Nadiem Makarim.
Nadiem mengatakan akan setuju dengan pernyataan Elnino kalau memang kata-katanya betul.
Namun, Nadiem merasa tidak ada satu pun ucapannya yang menjanjikan pengadaan 1 juta guru PPPK.
Menteri kelahiran 4 Juli 1984 itu mengatakan, yang dijanjikan adalah pemerintah punya cukup kapasitas anggaran sampai 1 juta PPPK, tetapi harus lolos seleksi dan formasi.
"Sepuluh dua puluh kali saya bilang, kalau cuma 20 persen yang lolos ya, cuma segitu dari 1 juta PPPK," ujar Nadiem saat itu.
Begitu juga, lanjut Nadiem, kalau yang lulus dan lolos hanya 50 persen. Sejumlah itu juga yang diangkat menjadi PPPK.
Nadiem menegaskan, hal itu dari awal terus dia ulang 10-15 kali.
Nadiem mempersilakan Elnino untuk melihat rekaman video karena barangkali belum hadir pada raker-raker sebelumnya.
Masalah PPPK, menurut Nadiem Makarim, sangat sederhana. Kalau berhasil memperjuangkan guru induk dapat formasi, yang lulus passing grade bisa mendapatkan formasi akan diprioritaskan.
Kemudian, formasinya bisa ditentukan pusat, maka, 80-90 persen masalah PPPK guru bisa terselesaikan.
"Namun, tidak menutup peluang guru swasta juga. Yang jelas kami prioritaskan dulu guru induk dan guru honorer negeri," kata Mas Nadiem.