Catatan BPS, Per September 2022, Kemiskinan Babel Naik

Selasa 17-01-2023,06:30 WIB
Reporter : Julian Amrie
Editor : Babelpos

Ketimpangan Babel Terendah Se-Indonesia

BADAN Pusat Statistik (BPS) Bangka Belitung (Babel) mencatat persentase penduduk miskin di Babel pada September 2022 sebesar 4,61 persen, meningkat 0,16 persen poin terhadap Maret 2022 dan menurun 0,06 persen poin terhadap September 2021.

Demikian disampaikan Statistisi Madya BPS Babel Sri Hapsari lewat press release pada Senin (16/1) kemarin. Dipaparkan dia, jumlah penduduk miskin pada September 2022 sebesar 69,69 ribu orang, meningkat 2,9 ribu orang terhadap Maret 2022 dan menurun 0,01 ribu orang terhadap September 2021.

Sementara persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2022 sebesar 3,09 persen, naik menjadi 3,48 persen pada September 2022. Sedangkan persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2022 sebesar 6,26 persen, turun menjadi 6,13 persen pada September 2022.

"Dibanding Maret 2022, jumlah penduduk miskin September 2022 perkotaan naik sebanyak 3,7 ribu orang (dari 26,48 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 30,21 ribu orang pada September 2022). Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 0,8 ribu orang (dari 40,30 ribu orang pada Maret 2022 menjadi 39,48 ribu orang pada September 2022)," jelas Hapsari.

Ia menambahkan, Garis Kemiskinan pada September 2022 tercatat sebesar Rp 853.226,-/kapita/bulan dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp 622.068,-/kapita/bulan dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp 231.158,-/kapita/bulan.

"Pada September 2022, secara rata-rata rumah tangga miskin di Babel memiliki 5,20 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah sebesar Rp 4.436.775,-/rumah tangga miskin/bulan," imbuhnya.

Komoditi makanan yang memberikan sumbangan terbesar pada garis kemiskinan di Babel baik di perkotaan maupun di pedesaan pada umumnya hampir sama. Yakni rokok kretek filter, yang memberikan sumbangan sebesar 14,66 persen di perkotaaan dan 16,82 persen di pedesaan.

Lalu beras memberikan sumbangan terbesar kedua, yaitu 16,82 persen di perkotaan dan 15,65 persen di pedesaan. Komoditi lain diantaranya daging ayam ras, telur ayam, mie instan. Kemudian komoditi bukan makanan yang memberikan sumbangan terbesar adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perlengkapan mandi dan pakaian jadi perempuan dewasa.

Ketimpangan Babel Terendah 

Untuk Gini ratio Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) pada September 2022 tercatat Gini Ratio terendah se-Indonesia yaitu 0,255. Sementara Gini Ratio tertinggi di Indonesia yakni DI Yogyakarta sebesar 0,459.

Gini Ratio ini merupakan indikator yang menunjukkan tingkat ketimpangan pengeluaran secara menyeluruh. Demikian ini dipaparkan dalam press release Badan Pusat Statistik (BPS) Babel, Senin (16/1) kemarin.

Statisti Madya BPS Sri Hapsari mengatakan, jika dibandingkan dengan Gini Ratio nasional sebesar 0,381 terdapat enam provinsi angka Gini Ratio besar dari Gini Ratio nasional yakni DI Yogyakarta 0,459, Gorontalo 0,423.

Kemudian Jawa Barat 0,412, DKI Jakarta 0,412, Papua 0,393  dan Papua Barat 0,384.

"Untuk angka kemiskinan ini kita merilisnya satu tahun dua kali, berdasarkan angka kemiskinan Maret dan September, untuk September disajikan Januari, untuk Maret disajikan bulan Agustus 2023 nanti," kata Sri, ketika rilis berita resmi BPS Babel, Senin (16/1/2023)

Kategori :