Oleh karena itu, Asra mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memberantas tindakan asusila terhadap perempuan dan anak melalui berbagai cara, baik langkah preventif maupun penyembuhan trauma yang dialami korban.
"Biasanya, korban asusila ini perilakunya akan cenderung berubah. Bahkan saat diperiksa pun kondisinya kerap labil dan terkadang tidak mau berbicara," ungkap Asra.
BACA JUGA:Cabuli Anak Bawah Umur, Dua Pria Mesum Diciduk Polisi
Oleh karena itu, pihaknya memiliki beberapa treatment agar para korban asusila bisa lebih terbuka dan mau menceritakan permasalahannya untuk kemudian dicarikan solusinya.
"Dalam beberapa kasus, ada korban asusila yang sampai tidak mau berbicara. Kalau kondisinya sudah begitu, biasanya kami minta mereka menuliskan seluruh isi hatinya di sebuah kertas," ujarnya.
BACA JUGA:Dua Pelaku Cabul Terancam Lama di Penjara
Setelah itu, barulah dilakukan pendampingan oleh psikolog yang akan terus memantau perkembangan korban, agar benar-benar lepas dari traumanya.
"Pendampingan oleh psikolog akan terus dilakukan sampai korban benar-benar sembuh dari traumanya, yang mana itu kami lakukan melalui kerja sama dengan Pemerintah Daerah dan UPTD yang berada di tingkat kecamatan," tutupnya. (**)