KOBA - Dalam rangka mempersiapkan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pada 22 Juni 2022 mendatang, Pemkab Bateng menggelar apel pasukan di halaman Kantor Bupati Bateng, Senin (20/6/2022).
Diketahui bahwa pilkades di Kabupaten Bateng akan diikuti 29 desa yang terdiri dari 5 desa di Kecamatan Lubuk Besar, 2 desa di Kecamatan Koba, 4 desa di Namang, 5 desa di Pangkalanbaru, 5 desa di Simpangkatis dan 8 desa di Sungaiselan.
Bupati Bateng, Algafry Rahman menyampaikan bahwa Pilkades ini merupakan salah satu pilar utama terselenggaranya pemerintahan desa yang demokratis, yang penyelenggaraannya dilakukan setiap 6 tahun sekali.
Dikatakan Algafry, Pilkades serentak di Bateng tahun 2022 akan dilaksanakan di 29 desa dengan petunjuk teknis pelaksanaan telah diatur dalam Perbup Bateng Nomor 99 tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanan Pilkades.
"Gelar pasukan ini adalah sebagai wujud persiapan keamanan untuk pelaksanaan pilkades yang akan dilakukan 22 Juni mendatang dengan harapan dapat terlaksana dengan kondisi aman dan kondusif," tuturnya.
Ia berharap semua pihak yang terlibat agar bisa memberikan pemahaman yang benar dan netral, sehingga semua tahapan Pilkades dapat dimengerti dan dapat meminimalisir kemungkinan terjadinya gangguan keamanan dan kesehatan pada proses Pilkades.
"Selain itu kita jangan hanya fokus pada pencegahan hal-hal yang mengarah pada konflik dan sengketa pilkades semata, tetapi juga harus tetap menerapkan prokes. Saya harap seluruh stakeholder agar dapat besinergi untuk mensukseskan pilkades desa serentak di Bateng Tahun 2022 ini," tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Bateng, AKBP. Moch Risya Mustario mengatakan pihaknya akan menerjunkan kurang lebih 300 personil dalam pelaksanaan Pilkades serentek di Bateng Tahun 2022.
"Kita kurang lebih melibatkan hampir 300 personil gabungan dari polri (Polres Bangka Tengah dan Polres Pangkalpinang - red), kemudian ada dari Kodim 043 Bangka, Satpol PP, Linmas, Perangkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa untuk pengamanan dan pendistribusian logistik surat suara, yang mana hari ini sudah mulai dilakukan di masing-masing desa," terangnya.
AKBP Risya menerangkan bahwa pihaknya menganggap semua desa memiliki tingkat kerawanan yang sama, sehingga tidak ada desa yang mendapat perlakuan khusus dalam segi keamanan.
"Sementara ini, kita anggap kerawanannya hampir sama, sehingga deteksi desa yang bisa menjadi permasalahan pada saat pilkades kita lakukan merata, yang mana setiap desa kita kerahkan dua personil dari Polri, satu personil Babinsa Koramil, satu personil Pol PP dan satu personil Linmas untuk mengamankan tahapan Pilkades ini," imbuhnya. (sak/ynd)