Kemenkes Jamin Seluruh Vaksin yang Disediakan Pemerintah Aman

Penjelasan Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine--Foto Antara
BABELPOS.ID, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menjamin seluruh vaksin yang disediakan oleh pemerintah untuk masyarakat, seperti melalui Program Imunisasi Nasional, merupakan vaksin yang aman, bermutu, dan gratis.
“Semua vaksin yang kami masukkan dalam Program Imunisasi Nasional itu aman. Pemerintah menjaminnya karena semua vaksin itu sudah memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” kata Direktur Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine dalam konferensi pers mengenai penanganan kejadian luar biasa (KLB) campak, dipantau di Jakarta, Selasa (26/8).
Dia mengatakan hal itu untuk merespons sebagian masyarakat yang masih enggan membawa anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat, seperti posyandu dan puskesmas, untuk memperoleh imunisasi, seperti imunisasi campak. Sebagian dari orang tua itu merasa khawatir dan takut vaksin yang disediakan oleh pemerintah berbahaya. Ketakutan itu berakibat pada penurunan tingkat imunisasi pada anak.
Ia mengatakan tingkat imunisasi campak mengalami penurunan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.
BACA JUGA:Gunakan LHKPN Sebagai Alat Pemberantasan Korupsi
BACA JUGA:Menangkap Peluang Ekspor Produk Tempe
Ia mengatakan pada 2022 tingkat imunisasi campak, dalam hal ini vaksin MR1 yang diberikan pada anak usia 9 bulan di tanah air mencapai 102,2 persen. Akan tetapi pada tahun-tahun selanjutnya, tingkat capaian imunisasi itu menurun, yakni menjadi 95,4 persen pada 2023, 92 persen pada 2024, dan 45,1 persen per 24 Agustus 2025.
Ia mengingatkan masyarakat untuk tidak takut terhadap keamanan vaksin yang disediakan oleh pemerintah.
Ia mengingatkan pula bahwa pemberian vaksin pada anak melalui imunisasi itu bernilai penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dari beragam penyakit, terutama campak.
Campak merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang menular dan ditandai dengan ruam kulit di seluruh tubuh dan gejala seperti flu yang disebabkan oleh virus rubella.
Salah satu pencegahan infeksi penyakit itu, melalui imunisasi.
Per 24 Agustus 2025, ujar dia, Kemenkes mencatat terdapat 46 KLB campak di 42 kabupaten/kota di 14 provinsi. Salah satu kabupaten yang tengah mengalami KLB campak itu, yakni Sumenep.
Ia menyebut hingga 24 Agustus 2025 terdapat total 2.139 kasus suspek atau dugaan campak di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Madura itu. Dari dua ribuan kasus suspek itu, terdapat 205 kasus positif dengan angka kematian mencapai 17 kematian
Sebelumnya, Prima telah mengimbau seluruh orang tua ataupun pengasuh agar segera membawa anaknya menuju fasilitas kesehatan terdekat, seperti posyandu dan puskesmas untuk memperoleh imunisasi campak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: