UGM Sosialisasikan Rencana Pembangunan PLTN Thorcon di Basel

Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500 di Bangka Selatan.--
BABELPOS.ID, TOBOALI - Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Thorcon 500, yang rencananya akan dibangun di pulau Gelasa.
Sosialisasi yang berlangsung di ruang rapat gunung Namak, Perkantoran Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bangka Selatan (Basel) juga dihadiri Asisten Administrasi Umum Pemkab Bangka Selatan Gatot Wibowo, Ahli Bupati Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Muhammad Zamroni, akademisi UGM Kusnanto, perwakilan PT Thorcon cabang Bangka, serta sejumlah Kepala OPD dan tamu undangan lainnya.
BACA JUGA:Danlanal Babel Kolonel Laut (P) Ipul Saepul Ancam Penyelundup Timah: Tak Ada Kompromi!
Asisten Administrasi Umum Pemkab Basel, Gatot Wibowo menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan inisiatif dari PT Thorcon Power Indonesia (TPI) cabang Pangkalpinang yang menggandeng pakar teknik nuklir dari UGM.
"Tujuan dari acara ini adalah untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya energi nuklir di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung," sebutnya, Kamis (14/08).
BACA JUGA:Rakor Bersama Kesiapan Pilkada Ulang, Kemenko Polkam Harap Jangan Ada Lagi PSU
Dikatakannya, energi nuklir yang sebelumnya dianggap sebagai pilihan terakhir, kini menjadi pilihan yang harus diambil.
Sebagai entitas bisnis murni, PT Thorcon akan menjual daya yang dihasilkan ke PLN.
Disebutkannya juga lokasi di Teluk Inggris, Bangka Barat, dan sebagian Bangka Selatan juga pernah dinotasikan sebagai tapak PLTN oleh BATAN (sekarang BRIN) dan hingga kini belum dihapus, sehingga masih menjadi pilihan.
BACA JUGA:Masih Membandel, PT Timah Bersama Timgab Tertibkan Tambang Ilegal di Perairan Cupat Bangka Barat
Menurut Gatot, PT Thorcon memilih Pulau Gelasa di Kabupaten Bangka Tengah sebagai lokasi pembangunan PLTN setelah melalui beberapa pertimbangan.
Salah satunya adalah karena Pulau Gelasa merupakan pulau tersendiri, yang dinilai lebih aman dan memudahkan lokalisasi dari sisi keamanan serta keselamatan.
Teknologi yang akan digunakan juga merupakan teknologi terbaru.
"Ini bisa menjadi pilot project di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: