Siung Ramadan, Simbol Kehadiran PT Timah dalam Kehidupan Masyarakat

Siung PT Timah Tbk.--
Saat itu, fungsi siung adalah untuk menentukan waktu awal bagi pekerja tambang Timah mempersiapkan diri memulai aktivitas bekerja, mengawali kerja, waktu istirahat dan mengakhiri aktivitas kerja satu hari.
Awalnya penanda waktu kerja menggunakan bel.
BACA JUGA:Dokter Jantungnya Jadi Tersangka ITE Karena Persaingan Bisnis, Manajemen RSUP Buka Suara
Namun, seiring waktu siung tidak hanya berfungsi sebagai penanda waktu kerja, pada
Bulan Ramadhan fungsi siung dijadikan penanda yang sangat penting bagi masyarakat.
Siung berfungsi untuk membangunkan orang pada saat akan memulai aktivitas mempersiapkan sahur terutama bagi ibu-ibu dan penanda waktu berbuka puasa yang ditunggu-tunggu terutama oleh anak-anak.
BACA JUGA:Demi Cuan Rp500 Ribu, Indrawan Nekat Jadi Kurir Sabu
"Belum sah rasanya untuk berbuka puasa bila belum mendengar bunyi Siung.
Masyarakat Bangka sangat terbantu dengan mendengar bunyi Siung karena mendengar bunyi Siung ternyata lebih efektif dari melihat matahari karena arloji atau jam masih sangat langka saat itu," kata Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia, Rabu (12/3/2025).
BACA JUGA:Polda Babel Bongkar Judi Togel di Bangka, 2 Warga Mendobarat Diamankan
Siung dengan suaranya yang keras, nyaring dan mendengung sampai ke pelosok pelosok kampung.
Siung juga oleh sebagian masyarakat sering disebut Suling besak, dan di Pangkalpinang ada lokasi yang disebut simpang Suling atau simpang Siung.
Biasanya digunakan oleh masyarakat menjadi semacam halte tempat berkumpul menunggu angkutan, baik Trem maupun mobil penumpang.
Bunyi Siung penanda Sahur dan berbuka puasa saat ini tidak hanya dibunyikan oleh PT Timah, tetapi juga dibunyikan oleh brandweer swasta bahkan oleh beberapa masjid.
BACA JUGA:Liverpool Disingkirkan PSG, Van Dijk Sebut Tak Beruntung, Enrique Tak Peduli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: