Bangka Harus Di-Pucak, Siapa Pacak?

Bangka Harus Di-Pucak, Siapa Pacak?

Ahmadi Sofyan --Foto: ist

Sebagai sebuah Kabupaten, tentu desa-desa adalah wilayah terluas dimiliki. Pastinya ikon keberhasilan pembangunan sebuah Kabupaten dilihat dari bagaimana pembangunan dan kemajuan Desa-desa diwilayahnya. Kemakmuran masyarakat desa adalah tolak ukur kemakmuran sebuah Kabupaten. Kepala Daerah Kabupaten Bangka nantinya harus bisa melihat potensi setiap desa, mengembangkannya untuk jangka panjang bukan sekedar meramaikan sesaat. Ada wilayah pesisir, apa pembangunan jangka panjang agar rakyat meraih kemakmuran, siapa investornya, bagaimana peran masyarakatnya dalam investasi itu, pun demikian dengan wilayah wilayah desa daratan. 

Bantuan-bantuan pertanian seperti bibit tanaman dan bibit hewan ternak harus tepat sasaran dan ada pertanggungjawabannya. Tidak bisa hanya sekedar memberi bantuan ini itu sekedar serimonial belaka. Misal, jika ada bantuan bibit jeruk, maka Kepala Daerah harus melihat jeli, Desa mana yang punya lahan dan berpotensi, lantas bertanggungjawab atas semuanya. Jangan sampai pembagian bibit-bibit tanamana kemana-mana yang akhir tak jelas keberlanjutannya. Dari sini konsep one village one product (satu desa satu produk). 

Kepala Daerah tak perlu sering-sering nyambangi Desa, hanya karena pengen ngumpul dengan masyarakat, tapi wajib sering bahkan terjadwal misal 2 minggu sekali atau sebulan selaki coffe morning dengan Kepala Desa, minta laporan kemajuan desa, produk desa, persoalan desa dan sebagai. Desa yang dianggap berhasil, maka wajib diberikan penghargaan baik kepada desa maupun Aparatur Pemerintahan Desa-nya. Sedangkan Desa yang tak berkembang, harus ada kebijakan selanjutnya. Camat harus benar-benar difungsikan, ini sosok pejabat yang harus wira-wiri keliling desa. Wakil Kepala Daerah harus mampu menekan Camat agar wilayah kepemimpinannya memiliki karakter masing-masing. Sehingga 8 Kecamatan di Kabupaten Bangka memiliki karakter pembangunan yang berbeda. Perlu sentuhan tegas dan kecerdasan serta kreativitas semua lini, terutama Kepala Daerah yang harus punya isi kepala.

Lalu...... ah, masih banyak lagi yang perlu "dipucak" di Kabupaten Bangka. Tapi siapa yang mucak? Mari kita periksa isi kepala mereka yang sudah pasang baliho bergambar kepala sebab kepengen menjadi Kepala Daerah di Kabupaten Bangka.

Salam Isi Kepala!

AHMADI SOFYAN, populer dengan nama Atok Kulop. Telah menulis lebih dari 80-an buku dan 1.000 artikel diberbagai media cetak maupun online. Banyak menghabiskan waktunya di Pondok Kebun tepi sungai di tengah kesunyian belantara Desa Kemuja.

BACA JUGA:Menjaga Inflasi Semasa Ramadan

BACA JUGA:Dicari: Tellie Gozelie Untuk Pangkalpinang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: