Setop Kesalahkaprahan Penulisan Tanda Baca dan Ejaan

Setop Kesalahkaprahan Penulisan Tanda Baca dan Ejaan

Seorang pejalan kaki mengamati mural bahasa di kawasan Rawamangun, Jakarta, Minggu (25/10). Peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober mendatang menjadi momentum bagi seluruh WNI untuk mempererat persatuan bangsa serta menggunakan bahasa Ind--Foto Antara

Ketaatan asas dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar adalah suatu keniscayaan agar pembaca yang notabene masyarakat tidak bingung dengan kosakata yang makna dan penulisannya berbeda-beda.

Dalam bukunya berjudul Cakrawala Bahasa Indonesia II (1992), Dr. Jusuf Sjarif Badudu menekankan bahwa bahasa jurnalistik harus tunduk pada kaidah bahasa yang telah dibakukan, baik kaidah tata bahasa, kaidah ejaan, maupun tanda baca.

J.S. Badudu mengemukakan bahwa bahasa jurnalistik juga harus menggunakan kata atau istilah yang sama maknanya dengan yang ditetapkan di dalam kamus.

Kaidah ejaan bisa vide KBBI, sedangkan penulisan tanda baca mengacu pada EYD V yang merupakan pedoman resmi dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar.

Begitu pula dalam penggunaan tanda pisah (—). Tanda baca ini dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat. Contoh penggunaan tanda pisah sebagaimana termaktub dalam EYD V sebagai berikut.

Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

Tanda pisah dapat digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang merupakan bagian utama kalimat dan dapat saling menggantikan dengan bagian yang dijelaskan.

Di dalam EYD V juga terdapat contoh penggunaan tanda baca tersebut.

Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama jalan di beberapa kota di Indonesia.

BACA JUGA:Baznas Gandeng Swasta Bantu Mustahik Usaha Warung Lewat Program ZMart

BACA JUGA:Peluang Emas Untuk Industri Kosmetik Lokal

Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Gerakan Pengutamaan Bahasa Indonesia—amanat Sumpah Pemuda—harus terus digelorakan.

Tanda pisah juga digunakan di antara dua bilangan, tanggal (hari, bulan, tahun), atau tempat yang berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.

Tahun 2024—2029

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara