Korwil Fokal IMM Babel Prihatin Ada Pegawai Amal Usaha Muhammadiyah Bertingkah Intoleran

Korwil Fokal IMM Babel Prihatin Ada Pegawai Amal Usaha Muhammadiyah Bertingkah Intoleran

Didi Firmansyah --Foto: ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Calon tunggal Pilkada Kota Pangkalpinang yang mendapat sentimen diskiriminatif menyangkut SARA mendapat perhatian dari sejumlah Organisasi Muhammadiyah. Pasalnya, mereka berupaya untuk menjaga nama baik Muhammadiyah dari oknum yang mencoreng Pilkada Kota Pangkalpinang karena perilaku intoleran. 

Perilaku menjurus ke SARA ditunjukkan salah satu pegawai Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) Bangka Belitung berinisial SW ini berawal dari percakapannya di salah satu grup WA. Seseorang memposting foto Calon Walikota Pangkalpinang 2024 Maulan Aklil saat menghadiri undangan umat kristiani di gereja HKBP Kota Pangkalpinang.

Postingan itu pertama kali dikomentari pemilik nomor kontak WhatsApp berinisial TP dengan nada seakan kehadiran Molen di gereja itu menandakan terjadinya perpindahan agama.

Komentar kedua, datang dari inisial SW diduga ditunjuk kepada Molen, yang sengaja dipelesetkan lemon, dengan menggunakan kalimat yang mengandung unsur SARA. Dalam percakapan tersebut dia menyebut demi kekuasaan menggadaikan segala cara.

BACA JUGA:Tak Penuhi Syarat, Laporan Pelanggaran Kampanye ke Bawaslu Pangkalpinang Setop

BACA JUGA:Semarakkan TNI Babel Run 2024, PT Timah Berikan Pelayanan Kesehatan di Mobil Sehat Bagi Para Peserta

Menyikapi itu, Korwil Fokal IMM Bangka Belitung merasa prihatin dengan perilaku tersebut. Apalagi, oknum ini secara aktif bekerja di salah satu amal usaha muhammadiyah.

Ketua Bidang Hukum dan Advokasi Fokal IMM Babel, Didi Firmansyah sangat menyayangkan hal tersebut dilakukan oleh oknum pegawai amal usaha muhammadiyah. Hal ini menurut dia sangat tidak tepat dan tidak terpuji dikhawatirkan mengganggu kondusifitas Pilkada tahun 2024.

"Seyogyanya gunakan medsos dengan bijak karena tindakan ini sangat tidak tepat dan terpuji. Apalagi di masa Pilkada serentak saat ini dengan memainkan isu SARA dan agama," tegasnya.

Dia menekankan agar hal ini tak lagi terjadi pada kader Muhammadiyah maupun pegawai AUM lainnya. Menurut dia, perilaku ini sangat berimplikasi pada citra buruk terhadap persyarikatan.

BACA JUGA:Muhammadiyah Pegang Teguh Pedoman Hidup Islami, Isu SARA Jangan Ganggu Kondusifitas Pilkada

BACA JUGA:Erzaldi: Program Makan Gratis Presiden Prabowo Berdampak Positif UMKM

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: