JOKOWI & POLITIK THE AGONY OF POWER JEAN BAUDRILLARD

JOKOWI & POLITIK THE AGONY OF POWER JEAN BAUDRILLARD

Saifuddin --Foto: ist

BACA JUGA:BE WISELY IN USING SOCIAL MEDIA: BIJAK DALAM BERSOSMED

BACA JUGA:ERZALDI DARI RAKYAT UNTUK BABEL

AHY sebagai menteri ATR/BPN belum lama ini mengungkapkan kalau ribuan hektare tanah di IKN masih diduduki warga. Pernyataan ini bukan semiotik, tetapi ini pernyataan adalah pernyataan yang terbalik (membaca pikiran penguasa harus dengan logika terbalik), sejak dulu warga telah mendiami tanah-tanah mereka, justru dengan adanya IKN berusaha mencaplok dan merampas tanah-tanah rakyat atas nama negara dan pembangunan. Dan ini juga bentuk teror negara kepada warga negara. 

Dan pada fase yang krusial, ketua Otorita IKN dan wakilnya mengundurkan diri dengan alasan keberpihakannya kepada rakyat. Artinya ada diktatorisme yang terselubung dari kekuasaan yang sulit diterima oleh hati nurani, sehingga pengunduran diri bagi kepala Otorita IKN adalah jalan terhormat. IKN kembali menuai seribu pertanyaan, dan berbagai spekulasi pun bermunculan. Dan ini semua karena politik ambisi dari seorang Jokowi untuk sebuah citra personalnya. Beban negara yang cukup besar dengan pembangunan IKN yang hanya mengandalkan APBN tentu sangat mengkhawatirkan “negara kolaps”. 

Ini ancaman serius bagi negara, belum lagi korupsi yang merajalela, rupiah yang semakin anjlok atas dolar, harga bahan pokok sulit dikendalikan, runtuhnya marwah hukum, disparitas sosial, dan fenomena sosial politik yang kian runyam. Aksi politik balas dendam Jokowi pun mulai dikerahkan lewat tangan KPK dengan tujuan menghabisi Hasto Kristiyanto (sekjen PDIP) atas kesaksiannya terhadap Harun Masiku. Pembungkaman dan pembunuhan karakter Hasto dimulai dari dinginnya AC KPK, ditinggal sendiri berjam-jam, penyitaan tas dan handphone dari tangan ajudan adalah serangan psikologi teror politik Jokowi ala baudrillard ke Hasto. 

BACA JUGA:CARA (KITA) MEMBUNUH DEMOKRASI

BACA JUGA:REFORMASI, & PENGHINATAN KAUM INTELEKTUAL

Dan akankah ambisi Jokowi ini berhasil memuluskan semua agenda politiknya?, dominasi, hegemoni dan teror- juga akan berakhir seiring terkuburnya ambisi Jokowi itu sendiri. 20 Oktober 2024 adalah jawaban untuk itu. 

Seperti Nietzsche, Baudrillard tidak pernah takut mengguncang segala sesuatu, apa pun hasilnya.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: