Efektif Sabun Batang atau Cair?
Sabun batangan dan cair--Foto: ist
BABELPOS.ID- Perbedaan signifikan sabun batang dengan sabun cair terutama terletak pada formulasi dan teksturnya menurut ahli dermatologi.
Ahli dermatologi Navin Arora dari Garden City di Kota New York, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sabun batang yang padat dibentuk melalui proses saponifikasi dan biasanya terdiri atas lemak dan minyak.
Sedangkan sabun cair dibuat dengan menggabungkan air, agen pelembab dan kondisioner, dan kadang minyak atau bahan-bahan aktif.
"Baik sabun batangan maupun sabun cair bercampur dengan minyak dan kotoran pada kulit, memungkinkannya terbilas dengan air. Surfaktan dalam produk-produk ini membantu mengurai minyak pada kulit," kata Arora sebagaimana dikutip oleh InStyle pada 16 Mei 2024.
Sabun batangan umumnya dianggap lebih mengeringkan kulit karena pH-nya yang lebih tinggi, tetapi menghadirkan sensasi "lebih bersih". Sedangkan sabun mandi cair biasanya lebih menghidrasi dan menyasar masalah kulit tertentu.
BACA JUGA:Penting Kamu Ketahui: 6 Manfaat Teh Jahe untuk Kesehatan
BACA JUGA:Ini Penyebab Kesulitan Berhenti Merokok
Yang mana lebih efektif?
Pada dasarnya sabun batangan maupun sabun mandi cair sama-sama dapat membersihkan kulit tubuh. Namun, apakah satu pembersih lebih efektif dibandingkan yang lain?
Ahli dermatologi anak Karan Lal dari Scottdale, Amerika Serikat, mengatakan bahwa sabun batangan sering kali lebih bersih dibandingkan sabun cair karena tidak banyak mengandung bahan pengawet, tetapi memiliki kelemahan dalam hal potensi kontaminasi.
"Sabun batangan seringkali menumbuhkan lebih banyak bakteri," ujar Lal.
Ia mengatakan bahwa kebanyakan orang menggunakan sabun batangan di berbagai area tubuh, sehingga berpotensi menyebarkan bakteri.
Sabun batangan juga cenderung membuat kulit menjadi lebih kering, terutama karena bersifat basa dan beberapa jenis kulit lebih sensitif pada sifat ini.
"PH alami kulit sedikit asam, sekitar 4,5 hingga 5,5. Sedangkan sabun batangan biasanya memiliki pH lebih tinggi, sehingga menghilangkan minyak alami kulit dan mengganggu pelindungnya. Ini dapat menyebabkan kulit kering, iritasi, dan bahkan memperburuk kondisi kulit bermasalah seperti eksim," ujar Arora.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: antara