Momen Ramadan, Lapas Narkotika Pangkalpinang Ajak Warga Binaan Salat Tarawih Berjemaah hingga Tadarus Al-Quran

Momen Ramadan, Lapas Narkotika Pangkalpinang Ajak Warga Binaan Salat Tarawih Berjemaah hingga Tadarus Al-Quran

Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono (baju putih) saat ikut tadarusan bersama warga binaan.--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang memanfaatkan momen ramadan untuk memberikan pembinaan lebih kepada warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan yang diberikan mulai dari Salat Isya berjemaah, ceramah agama, Salat Tarawih berjemaah hingga tadarus Al-Quran. Semua kegiatan tersebut berlangsung di Masjid Darut Taubah Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang. 

BACA JUGA:KIP Mitra PT Timah Nambang di Laut Permis, Rajik & Sebagin, Begini Harapan Masyarakat Terdampak

Selain diikuti puluhan warga binaan, kegiatan ini juga diikuti Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono dan pejabat struktural Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang serta para petugas keamanan. 

BACA JUGA:Hadiri Buka Puasa Bersama Anak Yatim, Safriati Safrizal Tekankan Pentingnya Perhatian Kepada Anak

Kalapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang, Nur Bambang Supri Handono mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap tahunnya di bulan ramadan. Bahkan, katanya, kegiatan ini juga menjadi salah satu program pembinaan kerohanian Islam yang dilaksanakan oleh Lapas Narkotika Kelas IIA Pangkalpinang selama bulan Ramadan. 

BACA JUGA:Pj Gubernur Babel : Salah satu bentuk amalan dalam bulan ramadan yakni membahagiakan anak yatim

Dikatakannya, tujuan program ini dilakukan agar warga binaan dapat memaksimalkan waktu di bulan Ramadhan untuk melaksanakan ibadah. Dengan adanya kegiatan ini pihaknya berharap efektif menjadi sarana pembinaan kerohanian Islam bagi warga binaan. 

BACA JUGA:Timah di Bangka Belitung Dieksplorasi dan Eksploitasi Sejak Tahun 1667...

"Jadi setelah berbuka puasa, bagi yang muslim kami beri kesempatan untuk mengikuti salat tarawih berjemaah. Itu bergiliran, kita bagi per bloknya. Kita batasi karena memang melihat kapasitas masjidnya dan kondisinya malam hari, kita juga mempertimbangkan dari sisi keamanan,” kata Nur kepada Babel Pos, Jumat (22/3/2024). 

BACA JUGA:Penyelundupan Timah Sudah Terjadi Sejak Zaman Kolonial Belanda

Nur menyebut, setiap harinya, secara bergantian ada 80-an warga binaan yang diberikan kesempatan mengikuti salat tarawih berjamaah. Itu pun, kata dia, perwakilan dari setiap kamar di masing-masing blok hunian. 

Kemudian untuk para santri, lanjut Nur, melakukan tadarus Al Qur’an hingga pukul 22.00 WIB.

BACA JUGA:Penyelundupan Timah Sudah Terjadi Sejak Zaman Kolonial Belanda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: