Didemo Karyawan Karena Mutasi Modus PHK, Ini Penjelasan Manajemen Rumah Sakit Medika Stania

Didemo Karyawan Karena Mutasi Modus PHK, Ini Penjelasan Manajemen Rumah Sakit Medika Stania

Unjuk rasa karyawan Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat --(Tri)

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Didemo karyawannya karena menilai mutasi terhadap para karyawannya sebagai modus PHK, manajemen Rumah Sakit Medika Stania pun memberi penjelasan.

Melalui Vice Presiden HGGA PT BTM, Firmansyah mengatakan mutasi dilakukan karena tidak ada lagi kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Medika Stania. Pemutusan kerjasama itu berdampak pada tidak sanggupnya manajemen RS Medika Stania membayar hak karyawan. 

"Jadi salah satu strategi perusahaan, strategi manajemen agar teman-teman tidak di-PHK yaitu dimutasi," kata Firmansyah. 

Kebijakan lainnya dilakukan dengan tidak memperpanjang karyawan kontrak dan posisi karyawan kontrak akan diisi karyawan tetap. Pihaknya mengklaim tidak ada kebijakan "merumahkan" karyawan maupun PHK.

BACA JUGA:Mutasi Dinilai Modus PHK, Pegawai Rumah Sakit Medika Stania Demo Manajemen

Terkait pemutusan kerjasama BPJS Kesehatan dengan RS Medika Stania pihaknya memilih tidak memberikan tanggapan. Termasuk ketika disinggung adanya dugaan penggelapan dan Tipikor hingga informasi adanya pelaporan ke kepolisian terkait persoalan BPJS di RS Medika Stania, pihaknya enggan menanggapi. 

"Terkait hal itu (masalah pemutusan kerjasama BPJS dengan Medika Stania) biarlah media yang melihat jalannya seperti apa, karena bukan kami yang harus menyampaikan hal itu. Karena kita harus menjaga nama baik rumah sakit," sebutnya. 

Sementara itu, Direktur RS Medika Stania Sungailiat, dr Gustomi mengatakan proses mutasi terhadap karyawan oleh manajemen dilakukan dengan pertimbangan beberapa hal diantaranya pegawai belum menikah, serta menyesuaikan kebutuhan RS jaringan Medika Stania di Karimun. Mutasi juga menyasar kalangan direktur selain karyawan dan staf, termasuk dirinya sendiri ikut dimutasi. 

Ia memastikan perusahaan telah mengakomodir kebutuhan mutasi seperti transportasi pesawat, tempat tinggal, dan lainnya. Ia akui, sebelumnya 90% pendapatan diraih oleh RS Medika Stania Sungailiat dari kerjasama dengan BPJS. Pendapatan yang hilang tersebut membuat mutasi mau tak mau harus dilakukan. 

"Kalau nanti BPJS bekerjasama lagi nanti pasien kita bisa 100 persen. Gak mungkin kita gak nambah karyawan, yang ngerti di lapangan ini mereka-mereka ini," ujarnya. 

BACA JUGA:Mulai 1 Januari 2024 RS Medika Stania Tak Layani Pasien BPJS, Ini Alasannya

Mengenai mutasi terkesan like, dislike hal itu dibantah pihaknya. Pasalnya, mutasi dilakukan dengan proses waktu beberapa bulan. Mutasi dianggap cara perusahaan bertahan untuk menghadapi hilangnya pemasukan dampak kerjasama BPJS yang putus.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: