Yuk! Perkaya Olahan Masakan B2SA bagi Remaja Putri

Yuk! Perkaya Olahan Masakan B2SA bagi Remaja Putri

Lomba Menu B2SA yang digelar DPKP Babel.--Julian

BABEBLPOS.ID, PANGKALPINANG - Dinas Pertanian Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Belitung (Babel) menyelenggarakan lomba Cipta Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) berbasis kearifan lokal, Kamis (7/12) yang diikuti satu kelompok dari 6 kabupaten/kota di Babel.

Kepala DPKP Babel Edi Romdhoni hadir menyaksikan perlombaan tersebut menyampaikan, bahwa kegiatan ini  salah satu mendukung persiapan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas dan Generasi Emas 2045 yang akan datang, dimana temamya "Isi Piringku Remaja Putri". Di samping, wadah mengedukasikan pemahaman masyarakat tentang konsumsi pangan yang B2SA.

"Maka perlu terus dilakukan sosialisasi kepada masyarakat luas terutama ibu-ibu, remaja atau milenial, kepada siswi sekolah menegah untuk meningkatkan kesadaran akan pola konsumsi B2SA. Karena kaum ibu merupakan individu yang sangat menentukan dalam memilih, menyiapkan, mengolah dan memasak menu makanan bagi keluarganya," ujarnya.

BACA JUGA:BI Babel Bersama Gapoktan Karya Bersama Desa Perlang Panen Cabai Merah, Pasokan Pangan Lokal Bertambah

BACA JUGA:Pj Gubernur Safrizal Kumpulkan Pejabat Provinsi Membahas Ketahanan Pangan Masyarakat

Pihaknya berharap, pola konsumsi pangan B2SA menjadi budaya dalam keseharian masyarakat Babel. Sebab, menurut Edi, pola konsumsi pangan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi seseorang.

"Kenyataan sampai saat ini, pola konsumsi pangan masyarakat masih belum memenuhi kaidah gizi seimbang. Pola konsumsi yang yang diterapkan di masyarakat berpengaruh juga terhadap asupan gizi yang diterima oleh bayi dan anak -anak yang dapat menyebabkan tingginya angka stunting," sebutnya.

BACA JUGA:Pj Gubernur Safrizal ZA Turun Lapangan Tinjau Stabilitas Harga Pangan

BACA JUGA:Dukung Ketahanan Pangan, Babinsa Turun Ikut Menanam Padi di Penutuk

Dalam rangka mendukung upaya tersebut, kata Edi, konsumsi pangan B2SA dengan memanfaatkan pangan lokal menjadi sangat penting untuk diterapkan dalam pola konsumsi sehari-hari.

"Pemilihan menu B2SA untuk remaja putri dengan mempertimbangkan remaja putri sebagai calon ibu sangat penting terpenuhi kebutuhan gizinya untuk mencegah terjadinya stunting pada generasi selanjutnya," tuturnya.

Sumber pangan lokal tersebut banyak terdapat di sekitar lingkungan masyarakat, hanya saja perlu digali lebih dalam menjadi berbagai jenis pangan yang lebih menarik baik dari segi tampilan, rasa, kemasan, dan penyajiannya. "Untuk itu diperlukan daya cipta dan kreativitas dalam menyusun menu dan mengolah bahan pangan tersebut, sehingga dapat bersaing dari olahan pangan yang berbahan baku dari terigu dan beras," jelasnya.

BACA JUGA:Gelar Harvesting GNPIP 2023, BI Babel Perkuat Sinergi dan Inovasi Ketahanan Pangan Menuju Stabilitas Inflasi

BACA JUGA:Poktan Pelita Bangka dan Gapoktan Mufakat Belitung Timur Panen Cabai Merah, Pasokan Pangan Lokal Bertambah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: