Kendalikan Inflasi, Pemprov Babel Terus Tingkatkan Sinergi
Foto: Julian--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kondisi inflasi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk inflasi gabungan kota/provinsi year on year pada bulan November 2023 berada pada posisi 3,87% dan termasuk ke dalam 10 provinsi tertinggi di Indonesia di bawah Lampung dan Maluku.
Hal ini diungkapkan oleh Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Ahmad Yani, yang juga Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Babel mewakili Penjabat Gubernur, saat menjadi narasumber pada Seminar Nasional Bidang Ekonomi dengan Tema "Sinergitas Pelaku Ekonomi dalam Pengendalian Inflasi di Provinsi Kep. Bangka Belitung Tahun 2023" bertempat di Auditorium Fakultas Ilmu Hukum Universitas Pertiba, Pangkalpinang, Rabu (6/12).
BACA JUGA:Dahsyatnya OnePlus 12, Pakai Snapdragon 8 Gen 3, RAM 24 GB, Memori 1 TB
Menurut Plt Asisten Ahmad Yani, Indonesia dan seluruh dunia berada di world turbulance khususnya turbulensi ekonomi, yang dimulai dari adanya Covid-19, perang dagang Amerika-China, perang Ukraina-Rusia, dan terakhir adanya perang antara Palestina dan Israel, yang sangat berpengaruh terhadap keadaan ekonomi dunia, termasuk Indonesia.
"Inflasi laksana insulin dalam darah, bila terlalu banyak akan berpengaruh buruk pada tubuh. Kita perlu inflasi tapi jangan terlalu tinggi. Sesuai dengan target pemerintah saja, 3 plus minus 1%, karena inflasi menyebabkan suatu daerah menjadi tidak kompetitif," jelas Plt. Asisten Ahmad Yani.
BACA JUGA:Verifikator RKT RB Kemenkumham Babel Raih Penghargaan dari Inspektur Jenderal
Lebih jauh, ia juga mengatakan bahwa salah satu penyumbang terbesar inflasi di Bangka Belitung adalah harga beras yang tinggi, cabai, dan juga harga tiket pesawat.
"Harga tiket pesawat memberi sumbangan yang tinggi kepada angka inflasi di Bangka Belitung, karena Bangka Belitung termasuk provinsi dengan masyarakat yang memiliki puchasing power tinggi di Indonesia. Berapa pun harga tiket pesawat, tetap dibeli," ungkapnya.
Untuk itu, kita harus memperhatikan agar inflasi di Bangka Belitung rendah, dan dapat memberikan kontribusi serta sumbangsih di tingkat nasional. Sehingga, pemprov menerapkan strategi pengendalian inflasi yang diantaranya, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, serta komunikasi efektif.
BACA JUGA:Satu Hakim Berpendapat, 5 Terdakwa Sertifikat Trans Jebus tidak Bersalah?
"Pemerintah provinsi bekerja sama dengan seluruh lembaga untuk bersinergi dalam mengendalikan inflasi. Bahkan setiap hari Senin, pemprov di tingkat nasional bersama BI dan yang lain, mendengarkan arahan Menteri Dalam Negeri atas arahan Presiden untuk mengadakan Rakor Nasional Inflasi setiap minggu," ujarnya.
Sementara itu Dosen FEB Universitas Pertiba Effendi Sugianto, sekaligus juga narasumber, menyampaikan bahwa seminar ini merupakan kegiatan yang sangat penting bagi akademisi di bidang ekonomi untuk menyelesaikan persoalan ekonomi yang sedang terjadi.
Terutama atas inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan mengaji data-data untuk meminimalisir dampak serta mencari solusi atas penyelesaian masalah agar menjadi masyarakat yang terkendali dan kondusif.
BACA JUGA:In Radio Sabet Tiga Penghargaan Anugerah Penyiaran KPID Babel Award 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: