Rudianto Tjen Ingin Kader PDIP Jadi Pelopor Ciptakan Pemilu Bersih
Rudianto Tjen Saat Pertemuan Kader PDIP.--
WAKIL Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP), Ir. Rudianto Tjen optimistis kader banteng mampu menjadi pelopor dalam rangka menciptakan Pemilu yang jujur, adil, bebas dan rahasia. Rudi berharap, kontes demokrasi 2024 berjalan lancar dan bersih tanpa pelanggaran.
--------------
DALAM Konsolidasi dan Pendidikan Politik bersama kader se-Kabupaten Belitung di Tanjungpandan, Kamis (16/11/2023) siang, salah satunya Rudi menyebutkan hal yang harus diawasi dengan ketat pelanggaran politik uang atau money politik di tengah-tengah masyarakat.
"Kita monitor pergerakan-pergerakan di tengah-tengah masyarakat, money politik yang bisa terjadi kita akan awasi semua, kita akan jaga, jangan sampai permainan yang tidak sehat di tengah,-tengah masyarakat. Kita harapkan Pemilu ini jujur dan adil," kata Rudianto Tjen.
Termasuk juga, kata Rudi, soal marak terjadinya pengrusakan baliho di sejumlah daerah, tak terkecuali di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel), yang terjadi beberapa hari lalu. Menurutnya, hal ini merupakan pelanggaran yang dapat menciderai pelaksanaan pemilu bersih.
Di lain sisi, legislator asal Babel itu berharap tingkat partisipasi pemilih meningkat seiring dengan berjalannya pelaksaanan pemilu yang bersih.
BACA JUGA:Rudianto Tjen Ajak Kader PDIP Babel Eksis Bantu Masyarakat
"Tingkat partisipasi ini akan menentukan legitimasi pemilu dan hasilnya. Karena itu, kita harapkan pelaksanaan pemilu yang jujur, adil, bebas, dan rahasia perlu betul-betul dilaksanakan," kata Rudianto Tjen.
"Bila partisipasi pemilih di Pemilu 2024 menurun, ini berarti menggambarkan keprihatinan dan ketidakpercayaan masyarakat," sambung anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung tersebut.
BACA JUGA:Rudianto Tjen Gembleng Militansi Kader PDIP Babel: 2024 Menang Mutlak
Tak hanya itu, politisi yang dikenal peduli itu juga mengajak kader PDIP bisa berperan aktif dalam pengawasan ataupun penegakan hukum atas pelanggaran seperti penyebaran berita bohong (hoaks), ujaran kebencian, serta politik identitas.
Menurutnya, hal tersebut akan berdampak terhadap peningkatan kualitas dan pendewasaan demokrasi di Indonesia. Oleh karenanya, Rudi mengingatkan bahwa demokrasi harus betul-betul menunjukkan kedaulatan rakyat.(RED)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: