Piloting Dua Kelurahan Tanggap Inflasi di Pangkalpinang Membuahkan Hasil

Piloting Dua Kelurahan Tanggap Inflasi di Pangkalpinang Membuahkan Hasil

--

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Piloting program Kelurahan Tanggap Inflasi di Kota Pangkalpinang telah membuahkan hasil berupa panen sayur mayur yang dibutuhkan masyarakat. 

Program ini merupakan bagian dari implementasi program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), hasil sinergi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) kota Pangkalpinang dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

Program ini ditujukan untuk meningkatkan keterlibatan berbagai elemen masyarakat dalam menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat melalui peningkatan ketersediaan pasokan pangan termasuk komoditas hortikultura dan sayur mayur.

BACA JUGA:Kepala Rutan Mentok Dipimpin Putra Daerah

"Dua kelurahan telah dipilih dalam piloting tersebut yaitu kelurahan Sinar Bulan dan Kelurahan Bukit Besar, serta telah diresmikan pada 13 Maret 2023 oleh BI Babel dan Pemerintah Kota Pangkalpinang," ujar Deputi Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Agus Taufik dalam keterangan tertulis yang diterima Babel Pos, Jumat (20/10/2023). 

Sejak diresmikan, kata Agus, budidaya sayuran dengan metode hidroponik telah menghasilkan panen komoditas sawi, selada dan kangkung. Komoditas-komoditas tersebut seringkali menjadi penyumbang inflasi di Bangka Belitung.

"Kangkung menjadi komoditas penyumbang inflasi di Pangkalpinang pada September 2023 dengan andil 0,0859%," ungkap Agus. 

BACA JUGA:Expo Fisika VI UBB, Tunjukkan Fisika Itu Tidak Sulit

Agus mengatakan, pada 10 Oktober 2023 lalu, telah dilaksanakan panen selada sebanyak 17,6 kilogram di SDN 30 Pangkalpinang. Dilanjutkan panen kangkung di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemuning dan KWT Sinar Bulan masing-masing sebanyak 28,8 kilogram dan 18 kilogram pada 19 Oktober 2023. 

Meskipun hasil panen relatif masih kecil, lanjut Agus, namun jika dilakukan secara massal dapat mendukung program ketahanan pangan di Bangka Belitung. 

"Harapannya program tersebut dapat direplikasi di daerah-daerah lain," tutur Agus. 

BACA JUGA:Kelangkaan BBM Sumbang Inflasi, Pertamina Akan Dukung Langkah Pemprov Babel

Selain produksi hortikultura, dikatakan Agus, kedua kelurahan tersebut juga melakukan budidaya ikan air tawar, yaitu ikan lele dan nila. budidaya ikan air tawar dilakukan sebagai alternatif subsitusi konsumsi ikan air laut, yang kerap muncul sebagai komoditas penyumbang inflasi di Bangka Belitung. 

"Upaya – upaya yang telah dilakukan TPID kota Pangkalpinang, BI Babel, dan seluruh mitra strategis lainnya mampu menurunkan angka inflasi kota Pangkalpinang dari 7,78% (yoy) pada September 2022 menjadi 2,70% (yoy) pada September 2023," katanya.(pas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: