Karhutla dan Kekurangan Air Bersih Masih Mengancam Hingga 2 Pekan ke Depan

 Karhutla dan Kekurangan Air Bersih Masih Mengancam Hingga 2 Pekan ke Depan

Petugas yang Tengah Berjibaku Menjinakkan Jago Merah di Salah Satu Lokasi Karhutla. --

BABELPOS.ID.- Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) diprediksi masih akan terus mengancam Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) setidaknya 2 pekan ke depan.  

Menilik prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), musim penghujan akan terjadi pada awal Bulan November 2023, mendatang.  Di sisi lain, Karhutla terus meluas yang melanda seuruh wilayah Babel.

BACA JUGA:Sebanyak 156 Bencana Terjadi di Bateng Sepanjang 2023, Didominasi Karhutla

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menyatakan luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di provinsi itu terus bertambah menjadi 1.622,01 hektare dibandingkan pekan sebelumnya 1.476,86 hektare akibat kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan.  Dan itu setiap bertambah lagi.

"Kondisi cuaca sudah sangat panas, sehingga semak belukar di lahan-lahan di lahan gambut mengering dan tambah mudah terbakar," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel, Mikron Antariksa, di Pangkalpinang, Sabtu (14/10).

BACA JUGA:Bantu Padamkan Karhutla, PLN Kerahkan Mobil Pemadam Kebakaran

Ia mengatakan data terbaru kasus karhutla di Provinsi Kepulauan Babel sudah mencapai 1.622,01 hektare dengan 828 kejadian atau meningkat dibandingkan pekan lalu seluas 1.476,86 hektare dengan 791 kejadian karhutla.  Seluas 1.622,01 hektare karhutla dengan 828 kejadian kebakaran tersebut, kata dia, tersebar di Belitung Timur sebanyak 563,06 hektare dengan 276 kejadian dan Belitung sebanyak 389,53 hektare dengan 201 kejadian kebakaran.

Selanjutnya, karhutla di Bangka Barat 247,99 hektare dengan 145 kejadian, Bangka Tengah 248,14 hektare dengan 78 kejadian, Pangkalpinang 72,77 hektare dengan 63 kejadian, Bangka Selatan 64,52 hektare dengan 52 kejadian, dan Kabupaten Bangka 36 hektare dengan 14 kejadian karhutla.

"Dalam sepekan terakhir ini penambahan karhutla terbanyak terjadi di Bangka Tengah, Belitung Timur, dan Belitung, sehingga perlu kerja sama semua pihak dan masyarakat dalam menangani serta mencegah karhutla ini," katanya.

BACA JUGA: Karhutla di Babel Makin Meluas, Semua Warga Diminta Waspada!

Menurut dia, saat ini kondisi cuaca sangat panas sehingga semak belukar di lahan-lahan yang mengering ini akan terbakar dengan sendirinya.

"Tidak dibakarpun lahan ini terbakar, karena adanya gas metana meledak akibat suhu udara tinggi, yang pada akhirnya menimbulkan kebakaran di lahan-lahan mengering tersebut," katanya.***

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: