APAKAH SUMBER DAYA MANUSIA DALAM NEGERI MAMPU MENGGANTIKAN TKA?
Weni Weryani --Ist
Oleh: Weni Weryani, S.Pd.
Mahasiswa Magister Manajemen Universitas Bangka Belitung
MAMPUKAH sumber daya manusia (SDM) dalam negeri menggantikan tenaga kerja asing (TKA) merupakan pertanyaan yang mendalam dan relevan dalam konteks pembangunan ekonomi dan pasar tenaga kerja global. Di era globalisasi yang semakin meningkat, mobilitas tenaga kerja antar negara menjadi tren yang semakin umum. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia sebanyak 73.011 orang pada semester I/2023. Hal ini terjadi seiring dengan terus meningkatnya kebutuhan industri dan sektor ekonomi, namun hal ini juga dapat menimbulkan pertanyaan mengenai peran dan kapasitas sumber daya manusia lokal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja tersebut.
Penting untuk mempertimbangkan kembali sejumlah aspek, termasuk potensi dan kualifikasi sumber daya manusia dalam negeri, kebutuhan industri akan keterampilan khusus, serta bagaimana peraturan dan kebijakan ekonomi dapat membentuk dinamika kriminal dalam hubungan antara pekerja dalam negeri dan pekerja asing. Analisis yang cermat terkait permasalahan ini akan membantu menentukan dengan lebih jelas apakah sumber daya manusia dalam negeri dapat menjadi pengganti yang cocok bagi tenaga kerja asing. Dengan memahami kompleksitas permasalahan ini, kita dapat mengembangkan langkah-langkah strategis yang menjamin keseimbangan yang tepat antara ketergantungan pada tenaga kerja asing dan pemberdayaan sumber daya manusia lokal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
Beberapa pertimbangan terkait pergantian Tenaga Kerja Asing (TKA) dengan Sumber Daya Manusia dalam negeri adalah sebagai berikut:
1. Potensi Sumber Daya Manusia dalam negeri
Indonesia memiliki jumlah penduduk yang besar dengan latar belakan serta keahlian yang beragam. Banyak lulusan universitas dan perguruan tinggi yang berpotensi bekerja di berbagai posisi. Selain itu, program pelatihan dan pengembangan keterampilan telah dilaksanakan secara luas untuk meningkatkan kualifikasi tenaga kerja lokal.
2. Perlu keahlian khusus
Meskipun potensi sumber daya manusia nasional sangat besar, namun beberapa industri memerlukan keterampilan khusus yang sulit ditemukan di lokal. Misalnya, di bidang teknologi informasi, diperlukan tenaga ahli yang berkualifikasi tinggi, namun secara nasional jumlahnya tidak selalu mencukupi.
BACA JUGA:Talenta Digital menjadi kunci SDM Unggul di Era Industri 4.0
3. Pelatihan dan pengembangan keterampilan
Untuk memenuhi permintaan akan keterampilan teknis, investasi dalam pelatihan dan pengembangan keterampilan merupakan strategi utama. Pemerintah dan sektor swasta dapat bekerja sama untuk mengadakan program pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, sehingga sumber daya manusia lokal dapat memenuhi kebutuhan industri yang membutuhkan pekerja terampil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: