Dari Laut ke Cangkir Kopi: Membangun Sinergi Pariwisata dan UMKM Bangka Belitung
Fitria Asmara--
Oleh: Fitria Asmara dan Septian Azmiadi
Mahasiswa Magister Manajemen, Universitas Bangka Belitung
BABELPOS.ID - Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) tengah menapaki babak baru dalam arah pembangunannya.
Setelah puluhan tahun menggantungkan ekonomi pada tambang timah, kini roda pembangunan mulai berputar ke arah yang lebih hijau dan berkelanjutan, yakni pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Pergeseran ini bukan sekadar tren, melainkan keharusan strategis untuk keluar dari jebakan komoditas yang kian menipis dan berisiko fluktuasi global.
Dengan panorama laut biru, pantai berpasir putih, dan batu granit legendaris, Babel sebetulnya memiliki modal pariwisata yang tak kalah dari Bali atau Lombok.
Namun potensi alam sebesar ini belum sepenuhnya berpadu dengan kekuatan masyarakatnya.
Di sinilah UMKM memainkan peran penting sebagai penggerak ekonomi rakyat, agar wisata tak berhenti di hotel dan restoran besar, melainkan berdenyut sampai ke desa-desa pesisir dan pengrajin lokal.
Menurut data BPS, pertumbuhan ekonomi Babel triwulan II 2025 mencapai 4,09 persen (yoy), melonjak dari tahun sebelumnya yang hanya 0,77 persen.
Lonjakan ini banyak disumbang oleh sektor jasa, perdagangan, dan tentu saja pariwisata yang mulai pulih. Sementara itu, terdapat lebih dari 214 ribu unit UMKM aktif di Babel, angka yang luar biasa bila mampu disinergikan dengan rantai nilai pariwisata.
BACA JUGA:Respon Cepat Gubernur Hidayat Arsani Tinjau Dermaga Rusak Pulau Kelapan
Bayangkan, wisatawan yang berkunjung tidak hanya menikmati pemandangan, tetapi juga menyeruput kopi liberika Bangka, membeli tenun cual hasil tangan perempuan pesisir, dan membawa pulang kerajinan berbahan lokal sebagai oleh-oleh.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
