Lestarikan Tradisi dan Rawat Kerukunan, Pemkab Bangka Apresiasi Sembahyang Rebut Desa Rebo
Sembahyang Rebut di Desa Rebo.--Tri
BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Pemkab Bangka mengapresiasi tradisi sembahyang rebut yang dilaksanakan warga Thionghoa Desa Rebo. Sembahyang rebut yang dilaksanakan menjadi wujud pelestarian tradisi budaya dan pengembangan potensi wisata.
"Tradisi sembahyang rebut ini adalah wujud cinta masyarakat Thionghoa akan kepercayaan, leluhurnya, sehingga mereka mereka lebih dekat dengan Tuhannya. Pemkab Bangka sangat mendukung dan memberi apresiasi terhadap tradisi ini sebagai salah satu khazanah di wilayah Kabupaten Bangka yang harus dihargai," kata Bupati Bangka melalui Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Boy Yandra, Kamis (31/8).
BACA JUGA:September Nanti Harmoni Belinyu 2023, Ajang Rawat Budaya dan Legitimasi Otak-otak
Tradisi sembahyang rebut Desa Rebo berlangsung pada Rabu (30/8) malam sebagai momen umat yang melaksanakan untuk mendekatkan diri dengan Tuhannya. Selain itu, menjadi perekat antar umat manusia untuk mempererat kerukunan.
"Sembahyang rebut ini meningkatkan kekompakan dan kebersamaan serta rasa toleransi di masyarakat kita semua," ujarnya.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya Leluhur dan Kenalkan Wisata Sunur Lewat Betungkah
Ia juga mengucapkan selamat kepada Desa Rebo yang meraih juara pertama melalui Desa TARI Rebo dalam ajang penghargaan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI.
Penghargaan yang diterima belum lama ini diharap bisa memacu pertumbuhan wisata lebih baik karena membuat Desa Rebo lebih dikenal secara nasional maupun internasional.(*)
BACA JUGA:Kampung Adat Gebong Memarong Harus Dilestarikan Sebagai Kekayaan Budaya Daerah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: