BPBD Babel Ajak Masyarakat Antisipasi Dampak Kemarau

BPBD Babel Ajak Masyarakat Antisipasi Dampak Kemarau

Mikron Antariksa --Ist

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung, Mikron Antariksa mengatakan, pihaknya berencana mengadakan simulasi penanganan kebakaran lahan dan hutan dengan masyarakat. Kegiatan ini dijadwalkan akan dilaksanakan akhir Agustus 2023 atau awal September 2023. 

Menurutnya hal ini salah satunya dilakukan dalam rangka penanggulangan resiko kebakaran hutan di tengah kondisi musim kemarau yang tengah melanda Bangka Belitung saat ini.

BACA JUGA:BMKG Ajak Masyarakat Babel Antisipasi Musim Kemarau Agustus – Oktober: Waspada Karhutla, Hemat Air

BPBD Babel berkoordinasi dengan BPBD 7 kabupaten/kota se Babel, akan melakukan sosialisasi, edukasi dan komunikasi kepada masyarakat untuk penanganan kebakaran lahan dan hutan, karena saat ini penyebab kebakaran yang terjadi didominasi oleh ulah manusia secara sengaja maupun tidak sengaja. Contohnya seperti sengaja melakukan pembakaran lahan untuk pembukaan lahan pertanian dan tidak dikendalikan. 

“Kami sudah menyiapkan penanganan kebakaran lahan dan hutan dan kekeringan dalam rangka  menghadapi dampak El Nino. Yakni dengan memberikan edukasi kepada masyarakat sampai titik terbawah dan melibatkan TNI, Polri, BPBD kabupaten kota dan instansi DLHK yang terkait lainnya,” jelas Mikron.

BACA JUGA:Pemkab Bangka Berdayakan Masyarakat Cegah Kebakaran Hutan

Kesiapsiagan ini didukung dinas kebakaran dari masing-masing kabupaten kota, tenaga BPBD dan masyarakat peduli api yang telah dibentuk oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang siap melakukan pemadaman.

Mikron menyebut, titik panas yang terdeteksi sudah di atas 50 per hari. Ini terbukti  kebakaran hampir setiap hari terjadi di Babel. Peningkatan ini membuat BPBD selalu siap siaga. 

“Karena kadang-kadang kalau lihat udara kita juga sudah terkontaminisasi oleh asap, namun untuk masalah seberapa besar tingkat kualitas udara, maka yang berwenang menjelaskan adalah LKH, terbukti setiap hari sekarang kita bisa mencium aroma asap. Namun mudah-mudahan  masih dalam taraf kewajaran,” ujarnya.

BACA JUGA:Tim Damkar PT Timah Tbk Sigap Bantu Padamkan Kebakaran Lahan di Romodong

Di musim kemarau saat ini, Mikron menghimbau masyarakat untuk melakukan langkah-langkah penghematan air, tetap berkoordinasi dengan aparat setempat sehingga kekeringan air dapat terantisipasi, tidak melakukan aksi pembakaran lahan untuk lahan pertanian.

"Jangan membuang puntung rokok sembarangan, karena bisa dipadukan dengan angin yang bertiup, tidak membuang sampah plastik dan segala macam yang berbentuk pantulan cahaya secara sembarangan, karena pantulan matahari, lama kelamaan juga bisa membuat titik api dan menimbulkan kebakaran," paparnya.

BACA JUGA:Pemadam Kebakaran Perlu Tingkatkan Kemampuan agar Tetap Kompeten dan Andal

Mantan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pangkalpinang ini juga menyebut, ada beberapa kabupaten di Babel yang rawan dilanda kekeringan termasuk krisis air bersih seperti Belitung Timur dan Bangka Tengah. Hal ini karena sumber-sumber air yang selama ini dipakai sudah mulai menyusut ketersediaannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: