Luas Perkebunan Karet Bangka Tengah Terus Berkurang, Sisa 6 Ribu Hektar

Luas Perkebunan Karet Bangka Tengah Terus Berkurang, Sisa 6 Ribu Hektar

Kepala Bidang Perkebunan DPKP Bangka Tengah, Demsi Apriadi --

BABELPOS.ID, KOBA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah (DPKP Bateng) mencatat luas perkebunan karet di Bangka Tengah tersisa 6.256,54 hektar.

Diketahui, luasan tersebut tercatat dari pendataan yang dilakukan pada triwulan pertama tahun 2023 atau periode Januari hingga Maret 2023.

Kepala Bidang Perkebunan DPKP Bangka Tengah, Demsi Apriadi mengatakan bahwa luas tanam komoditi karet setiap tahunnya selalu berkurang.

"Semakin tahun jumlah produksinya menurun. Semakin tahun intervensi daripada pemerintah pun terbatas bentuk bantuannya," ujar Demsi, Senin (31/7/2023).

Ia mengatakan, enam ribuan hektar luas lahan karet yang tersisa, itu semuanya adalah karet milik rakyat dan masih produktif.

BACA JUGA:Babel Usulkan PB MABMI Berikan Tanda Kehormatan Bagi Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim

Kata Dia, untuk perkebunan karet di Bangka Tengah semuanya adalah perkebunan karet milik rakyat dan tidak ada yang dari investor ataupun perusahaan.

Ia menilai, ada banyak faktor yang menyebabkan luas perkebunan karet semakin berkurang setiap tahunnya.

"Salah satu yang boleh kita katakan itu adalah masalah harga. Harga yang diterima oleh petani karet kita itu cuma Rp5.000 sampai Rp6.000 per kg dan diambil oleh tengkulak," terangnya.

"Hal itulah yang membuat petani karet kerepotan. Belum lagi jika harus menyewa jasa buruh harian yang kadang-kadang membuat keuntungan menjadi semakin tipis," tuturnya.

"Misal harga di tingkat tengkulak itu Rp6.000 per kg, upah orang (buruh harian-red) itu kadang Rp4.000 per kg. Jadi yang punya tanah atau yang punya kebunnya tinggal dapat Rp2.000 per kg," tambahnya.

Otomatis, dengan pendapatan yang hanya segitu, para petani karet pun kesulitan untuk mendapatkan keuntungan dan perputaran ekonominya pun menjadi lambat.

BACA JUGA:Masjid Agung Kubah Timah Progres 75 Persen, Wako Molen Tinjau Pembangunan

"Itulah salah satu sebab, kenapa luas produksi kita semakin berkurang, luas panen dan luas tanah perkebunan karet juga semakin berkurang karena," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: