Selama Operasi Patuh Menumbing 2023, Satlantas Polresta Pangkalpinang Tilang 765 Kendaraan

Selama Operasi Patuh Menumbing 2023, Satlantas Polresta Pangkalpinang Tilang 765 Kendaraan

Anggota Satlantas Polresta Pangkalpinang memeriksa kelengkapan kendaraan salah satu pengendara.-Agus-

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Operasi Patuh Menumbing 2023 di Kota Pangkalpinang usai dilaksanakan Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pangkalpinang. 

Sebelumnya, Operasi Patuh Menumbing dilaksanakan selama 14 hari mulai dari 10 Juli hingga 23 Juli 2023. Operasi ini menyasar sebanyak 12 pelanggaran lalu lintas seperti melawan arus atau contra flow, menerobos lampu merah, anak di bawah umur menggunakan kendaraan bermotor, berboncengan lebih dari satu orang, tidak menggunakan helm dan berkendara di bawah pengaruh alkohol.

Kemudian ranmor tidak sesuai spek, tidak menggunakan spion, knalpot brong, lampu utama dan rem lampu petunjuk, mengendara atau mengemudi menggunakan handphone/gadget, menggunakan ranmor tidak sesuai peruntukannya, ranmor over load dan over dimension, ranmor tanpa TNKB atau NRKB palsu dan melampui batas kecepatan. 

BACA JUGA:Hari Pertama Operasi Patuh Menumbing 2023, Satlantas Polresta Pangkalpinang Tilang 55 Pengendara

Dari hasil operasi patuh menumbing ini, Satlantas Polresta Pangkalpinang mencatat jumlah kendaraan yang ditilang dengan sistem manual hunting sebanyak 765 kendaraan dan 160 teguran. Sementara jumlah kecelakaan lalu lintas dengan korban luka ringan sebanyak empat kasus dan untuk total kerugian material sebesar Rp8 juta.

"Dari hasil operasi ini, kita menyimpulkan masih banyak pelanggaran lalu lintas yang dilakukan para pengendara. Artinya, kesadaran masyarakat dalam berkendara perlu terus ditingkatkan," ujar Kasat Lantas Polresta Pangkalpinang, AKP Nannang Suwardi kepada Babel Pos, Senin (24/7/2023). 

BACA JUGA:Besok Polresta Pangkalpinang Mulai Operasi Patuh Menumbing 2023, Bidik 12 Pelanggaran Ini

Menurut Nannang, selama operasi patuh, rata-rata jenis pelanggaran yang paling banyak ditemukan ialah pengendara tidak memakai helm. Kemudian disusul dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas.

"Tetap helm yang paling dominan kita temui di lapangan. Alasan para pemgendara karena jarak dituju itu dekat. Padahal helm ini manfaatnya sangat penting dalam meminimalisir dampak dari kecelakaan lalu lintas," jelas Nannang. 

BACA JUGA:Operasi Ketupat Menumbing 2023 di Bangka Tengah, Bakal Turunkan 120 Personil

Karena itu, kendati operasi patuh menumbing selesai digelar, namun perwira balok tiga ini pun tak henti-hentinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi aturan lalu lintas untuk meminimalisir terjadinya atau dampak dari kecelakaan lalu lintas.

Nannang berharap agar setiap pengendara selalu memakai persyaratan kelengkapan kendaraan yang lengkap seperti helm dan surat kelengkapan kendaraan lainnya. 

"Jadi Kita imbau masyarakat ini agar terus patuh, karena dengan masyarakat patuh, tentunya masyarakat sendiri yang akan mendapatkan manfaatnya. Kita harap tidak hanya ketika ada operasi saja patuh, tapi kita ingin masyarakat terus disiplin dalam mentaati peraturan lalu lintas," imbuh Nannang.(*)

BACA JUGA:Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Menumbing 2023, Polresta Pangkalpinang Siap Amankan Lebaran

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: