Ini Solusi Agar Petani Sawit Punya Daya Tawar

Ini Solusi Agar Petani Sawit Punya Daya Tawar

Hendry Halim--Julian

BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Pelan tapi pasti, upaya Perkumpulan Petani Sawit Nusantara (PSN) menjamin kesejahteraan petani kelapa sawit mulai terlihat. Dorongan ke pemerintah pusat pun direspon baik, dan sekarang PSN berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Rencananya akan didirikan hilirisasi sawit di basis petani.

Rabu (21/6) kemarin, BRIN melalui pusat riset agroindustri OR pertanian dan pangan yang didukung Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) menggelar kegiatan Aplikasi Pengolahan Buah Sawit Menjadi Pra-CPO untuk Peningkatan Daya Tawar Petani Sawit Mandiri di Sentra Perkebunan Sawit Rakyat di Babel.

BACA JUGA:Gandeng BPDPKS, BRIN Siapkan Aplikasi untuk Petani Sawit Babel Lebih Merdeka dan Sejahtera

Disampaikan Ketua Umum PSN Hendry Halim, bahwa kegiatan ini merupakan sejarah asosiasi petani sawit se-Indonesia, sebagai tindak lanjut deklarasi PSN menyikapi permasalahan petani sawit mandiri, bahwa petani harus mandiri di negeri sendiri.

"Jadi muncul lah ide, bagaimana ada hilirisasi sawit di basis petani. Maka diselenggarakan lah kegiatan ini, biar petani melek dulu. Bahwa buah yang selama ini bisa dihasilkan apa sih, CPO? Memang pernah lihat. Buka mindset ini dulu, ternyata banyak bisa diolah dari CPO tersebut. Bukan hanya minyak goreng, tapi banyak bisa jadi bahan sabun, bahan kosmetik dan juga bahan bakar, ini saya lihat sendiri," ungkapnya di sela-sela kegiatan.

BACA JUGA:Pj Gubernur Suganda: Jangan Sampai Sawit Jadi Penyebab Inflasi

Oleh sebabnya, dari kegiatan ini berharap ada perkembangan lebih lanjut dari kegiatan ini. Memunculkan ide yang kreatif, hingga petani sawit tak lagi khawatir dengan harga tandan buah segar (TBS) yang turun naik mengikuti harga pasar global.

"Tapi kalau mereka produksi dengan hilirisasi tadi, mereka bisa buat mereka bisa dapat CPO. Jadi bisa disimpan, dapat intinya pula (kernel oil), cangkang dan lain-lainnya. Misi kegiatan ini biar petani dapat nilai tambah, dan bukan berpatokan dari harga TBS saja," sebutnya didamping Ramzi selaku PSN perwakilan Babel.

BACA JUGA:Juni Bursa Sawit Meluncur, Harga Tak Diatur Malaysia Lagi

Terpisah, Kepala Divisi UKMK BPDPKS Helmi Muhansyah menuturkan, BPDPKS mendukung dengan menyelenggarakan “Aplikasi Pengolahan Buah Sawit Menjadi CPO Untuk Peningkatan Daya Tawar Petani Sawit Mandiri Di Sentra Sawit Rakyat”. Selama 4 hari di Pangkalpinang kepada 25 perwakilan petani sawit mandiri di Provinsi Bangka Belitung.  

"Hasil riset BRIN untuk pasca panen dalam pengolahan sawit pada skala petani, itu bekerja sama dengan peneliti MAKSI dan pemurnian hasil pemerasan buah agar didapat hasil CPO yang memenuhi standar industri dengan menerapkan teknologi tepat guna dan sederhana dengan target bisa dioperasikan oleh tingkat petani," sebut Helmi.

BACA JUGA:Ini 2000 Lowongan Khusus SMA/SMK Saja, Beasiswa Sawit dari Kementan

Selain pengenalan teknologi, para petani juga dikenalkan skema bisnis dalam pengolahan hasil panen buah sawit berbasis kawasan. Kesejahteraan petani diharapkan bisa meningkat dengan meningkatnya daya tawar dalam penjualan buah sawitnya.

"Dengan memiliki pengolahan sawit petani memiliki pilihan dalam penjualan buah sawit, bahkan bisa juga mengolah buah reject atau buah brondol menjadi produk High Acid CPO, dalam kegiatan workshop ini untuk pasar HA-CPO juga tersedia perusahaan sebagai off-taker sehingga kendala pasar bisa diatasi," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: