Bank Indonesia Dorong Masjid di Babel Pakai QRIS
--
BABELPOS.ID, PANGKALPINANG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus
mendorong masjid yang ada di Provinsi Bangka Belitung untuk menggunakan layanan sistem pembayaran non tunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Dengan penggunaan QRIS di masjid akan lebih mempermudah jamaah untuk melakukan donasi secara non tunai, antaraIain untuk kotak amal masjid, pembayaran wakaf, pembayaran zakat, infaq dan sedekah.
"Sekarang ini eranya digitalisasi, apa apa dengan hanphone, apalagi anak-anak muda. Sekarang ini jemaah masjid itu adalah anak-anak generasi milenial, mereka selalu bawa HP, mau makan pencet HP, mau belanja pencet HP, dan tentunya infaq di masjid juga lewat HP, ini fenomena yang perlu kita respon dimana segmen masyarakat kita melek digital, sehingga pembayaran digital mempermudah segmen masyarakat kita melakukan infaq sedekah, zakat dan lain lain," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Faturachman saat mensosialisasikan layanan sistem pembayaran dan perlindungan konsumen di era digital kepada Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) selaku pengurus masjid di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Selasa (23/5/2023).
Sosialiasi yang dilaksanakan di Aston Soll Marina Hotel and Conference Center Bangka ini dihadiri ratusan pengurus masjid yang ada di wilayah Pulau Bangka. Turut hadir pula Pimpinan Bank Syariah Indonesia Cabang Pangkalpinang, Perwakilan Bank Sumsel Babel Syariah dan Perwakilan Bank Muamalat Cabang Pangkalpinang.
Faturachman melanjutkan, saat ini masjid di Provinsi Bangka Belitung yang sudah menggunakan QRIS sebanyak 165 masjid. Sementara jumlah masjid yang ada di Babel mencapai hingga 2000 lebih masjid.
"Jadi artinya masih banyak peluang untuk kita bisa memperluas penggunaan QRIS ini di rumah-rumah ibadah khususnya masjid yang merupakan tempat ibadahnya umat muslim," kata Faturachman.
Karena itu, Faturachman berharap kepada perbankan syariah yang ada di Babel untuk bisa membantu memberikan edukasi kepada DKM Pengurus Masjid terkait pemanfaatan QRIS tersebut. Dengan demikian, katanya, para pengurus masjid bisa lebih memahami dan mengerti penggunaan dan manfaat QRIS.
"Jadi kami titipkan ini kepada perbaikan syariah karena perannya sangat penting. Jadi kami harap selepas kegiatan ini, tolong perbankan syariah edukasikan kepada para pengurus masjid terkait pemanfaatan QRIS ini. Untuk itu, QRIS diharapkan dapat meningkatkan pemahaman untuk memberikan dampak positif dalam pengelolaan keuangan masjid lebih baik. Insyaallah BI dan DMI akan terus bekerjasama untuk mendorong layanan QRIS di seluruh masjid yang ada di Babel," tutur Faturachman.
Ditambahkan Faturachman, pembayaran digital melalui QRIS memang lebih mudah. Akan tetapi diakuinya, pembayaran non tunai tersebut tetap memiliki resiko.
"Makanya disini kita perlu memahami bagaimana cara mengindari terjadinya penyalahgunaan QRIS, karena di daerah lain, sudah ada terjadi penyalahgunaan QRIS di masjid. Kalau DKM tidak memahami QRIS, ini sangat rawan. Jadi kita harap ini betul-betul dipahami dan di mengerti para pengurus masjid," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Inonesia (DMI) Bangka Belitung, Ustaz Muhammad Rasyid Ridho menyambut baik dorongan BI agar masjid menggunakan layanan QRIS. Dengan begitu, katanya, pengelolaan keuangan masjid menjadi lebih baik dan transparan.
"Ini produk yang sangat luar biasa yang diluncurkan BI bersama bank syariah di Babel dalam bertranskasi, dimana selama ini kalau di waktu waktu Salat Jumat, ketika khotib sedang kutbah, kita sibuk untuk meluncurkan kotak amal kita, sehingga berisik dan orang pun sebenarnya untuk mengisi kotak amal itu kadang-kadang tidak siap dengan uang tunai. Jadi kalau ada QRIS, tentunya orang mau sedekah bisa lebih mudah," tutur Ustaz Rasyid.
Saat ini diakui Ustaz Rasyid, jumlah masjid yang ada di Babel menjadi 2000 lebih. Hanya saja, katanya, baru 165 masjid yang memanfaatkan layanan QRIS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: