Strategi Pembelajaran Administrasi Pajak Melalui Pengembangan Buku Saku Berbasis Android

Strategi Pembelajaran Administrasi Pajak Melalui Pengembangan Buku Saku Berbasis Android

Yulizar --Ist

Oleh: Yulizar, S.Pd

Guru SMK Negeri 1 Sungailiat

BABELPOS.ID - Upaya meningkatkan sumber daya manusia yakni salah satunya melalui pendidikan. Dikarenakan pendidikan merupakan salah satu tonggak untuk mengubah kehidupan Bangsa menjadi lebih bermartabat dan memajukan pembangunan. Melalui pendidikan manusia didorong untuk dapat berpikir cerdas, kreatif, inovatif, mandiri, dan bertanggungjawab agar dapat bersaing dalam kehidupan global. Dalam pendidikan terdapat suatu kegiatan yang disebut kegiatan belajar mengajar (KBM), dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan suatu media untuk membantu kinerja guru dalam menyampaikan materi agar dapat diterima baik oleh siswa. 

Media pembelajaran dapat diterapkan keberbagai mata pelajaran disemua tingkat pendidikan. Salah satunya dapat diterapkan kedalam mata pelajaran administrasi pajak di SMK. Administrasi Pajak merupakan mata pelajaran yang termasuk dalam kelompok mata pelajaran paket keahlian (C3). Mata pelajaran administrasi pajak ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dalam dunia usaha dan industri. Mata pelajaran administrasi pajak mengajarkan tentang dasar-dasar serta tata cara perpajakan yang berlaku di Indonesia yang mengacu pada peraturan terbaru. 

Hal tersebut membuat sekolah kesulitan untuk mendapatkan buku acuan belajar yang sesuai dengan KI dan KD. Sumber belajar siswa pun hanya terpaku pada guru saat pembelajaran di kelas. Pembelajaran administrasi pajak di kelas dilakukan dengan kegiatan yang berulang-ulang. Hanya ada ceramah dari guru dan materi didapat saat pelajaran itu juga sehingga siswa tidak dapat mempelajari materi yang selanjutnya. Hal ini membuat siswa merasa bosan. Minat siswa untuk memperdalam materi pun menjadi menurun, dengan begitu maka motivasi belajar siswa pada mata pelajaran administrasi pajak menjadi rendah.

Dapat diketahui bahwa motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Sungailiat masih rendah. Hal ini dapat terlihat pada saat pembelajaran administrasi pajak berlangsung masih banyak siswa yang memiliki motivasi belajar yang rendah. Selain itu, terlihat saat pembelajaran berlangsung terdapat siswa yang mengobrol dengan temannya serta siswa lainnya terlihat tidak semangat dalam pembelajaran. Ketika dilontarkan pertanyaan oleh guru tentang materi saat di kelas hanya terlihat beberapa siswa yang antusias dan semangat dalam menjawab pertanyaan. Hal ini disebabkan karena banyaknya peraturan dan Undang-Undang yang mengatur pajak sering berubah sehingga buku pelajaran untuk mata pelajaran administrasi pajak sering mengalami pembaharuan yang membuat siswa enggan membaca dan mempelajari mata pelajaran administrasi pajak untuk lebih mendalam. 

Untuk pengembangan lebih lanjut pembuatan buku saku dapat dialihkan dari bentuk cetak menggunakan kertas kedalam bentuk aplikasi yang dijalankan melalui smartphone. Alat yang digunakan dapat berupa elektronik maupun bukan elektronik. Alat elektronik modern yang dapat digunakan untuk media pembelajaran salah satunya adalah smartphone. Smartphone yang umum digunakan oleh siswa sebagian besar menggunakan sistem operasi android. Android sendiri merupakan sistem operasi yang menjalankan berbagai aplikasi dan program yang ada didalam perangkat smartphone seperti progam windows pada komputer. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk menunjang kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan smartphone tersebut sebagai media pembelajaran.

Pengembangan Buku Saku Berbasis Android ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model pengembangan ADDIE. Model pengembangan ADDIE untuk merancang sistem pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dikembangkan oleh Dick and Carry (1996) dalam (Endang Mulyatiningsih, 2012: 183) yang terdiri dari lima tahapan yang meliputi:

1) Tahap Analisis (analysis), merupakan analisis kebutuhan untuk menentukan masalah dan solusi yang tepat bagi siswa, seperti: permasalahan dan karakteristik siswa serta perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta kompetensi inti dan kompetensi dasar yang disajikan kedalam bentuk Buku Saku berbasis Android;

2) Desain (design), merupakan perancangan produk, seperti: perancangan desain media secara keseluruhan, penyusunan teks materi, soal dan jawaban serta pembuatan dan pengumpulan background gambar dan tombol; 

3) Pengembangan (development), seperti: pembuatan media menggunakan aplikasi komputer bernama unity, dilakukan validasi I dan revisi, serta dilakukan validasi II dan revisi;

4) Implementasi (implementation), merupakan tahap uji coba kepada siswa dilakukan dua kali dengan membagikan angket untuk mengukur dan merespon siswa mengenai pembelajaran berupa Buku Saku Android;

5) Evaluasi (evaluation), merupakan tahap pengukuran ketercapaian pengembangan produk, seperti mengevaluasi validasi media dan hasil media berupa Aplikasi Buku Saku Berbasis Android.

Banyak media pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru, akan tetapi dalam penggunaan media harus sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan belajar di sekolah agar efektif. Media pembelajaran adalah sebuah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Buku saku menjadi salah satu pilihan untuk media pembelajaran yang efektif.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: