Kasus Stunting di Bangka Turun, Tahun Lalu 329 Balita, Sekarang Tinggal Segini

Kasus Stunting di Bangka Turun, Tahun Lalu 329 Balita, Sekarang Tinggal Segini

Audit Kasus Stunting di Kabupaten Bangka yang digelar di Novilla Hotel Sungailiat, Kamis (4/5).--Yudi

BABELPOS.ID, SUNGAILIAT - Berdasarkan data Elektronik Pencatatan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di Kabupaten Bangka sampai akhir Februari 2023 sebesar 1,27 persen atau 311 balita.

"Angka kasus tersebut mengalami penurunan dibanding kasus serupa tahun 2022 yang mencapai 1,34 persen atau 329 balita," kata Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka, Syahbudin di Sungailiat, Kamis (4/5) saat audit stunting 2023.

BACA JUGA:Ini Penilaian BKKBN Terkait Penurunan Stunting di Kabupaten Bangka

Dia mengajak seluruk elemen termasuk peran swasta untuk saling berkoordinasi dan memberikan pengawalan yang tepat sehingga kasus stunting yang tersebar di sejumlah lokus dapat segera diturunkan.

"Ditargetkan tahun 2024 mendatang kasus gizi buruk dapat diturunkan seminimal mungkin," kata dia.

BACA JUGA:Tim Kemendes PDTT Turun Pantau Perkembangan Stunting di Bangka

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(DP2KBP3A) Kabupaten Bangka, Nurita mengatakan penurunan angka stunting dari 1,34 persen tahun 2022 menjadi 1,27 persen karena penanganan kasus yang cukup berhasil.

"Dari 11 desa lokus stunting turun menjadi 10 desa dan diharapkan jumlah desa lokus stunting terus berkurang sehingga target zero stunting dapat tercapai," kata Nurita.

BACA JUGA:RSUD Depati Bahrin Intensifkan Program PONEK, Stunting dan Wasting

Dia minta pihak kecamatan, kelurahan dan pemerintah desa dapat meningkatkan kepedulian terhadap tumbuh kembang kesehatan anak di wilayah masing-masing.(*)

BACA JUGA:Bupati Mulkan Ingatkan Stunting Masih Menjadi Masalah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: